Liputan6.com, Jakarta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur mengirimkan bantuan logistik dan personel untuk membantu BPBD Jember menangani korban banjir di wilayah setempat.
"Kami dari BPBD Jawa Timur mendistribusikan bantuan logistik kepada korban banjir karena di daerah belum bisa mencukupi," kata perwakilan BPBD Jatim Dedi Setyanto Budi di Kabupaten Jember, Jumat, 15 Januari 2021.
Informasi yang dihimpun di lapangan, logistik BPBD Jember untuk korban bencana habis dan belum ada anggaran operasional penanganan bencana karena Kabupaten Jember hingga pertengahan Januari 2021 belum memiliki Peraturan Bupati atau Peraturan Daerah APBD tahun 2021, dilansir dari Antara.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Dedi, BPBD Jatim hanya mendukung kebijakan penanganan banjir yang dilakukan BPBD Jember, seperti mengirimkan personel untuk membantu pendistribusian makanan siap saji atau nasi bungkus kepada korban banjir, tetapi otoritas kebijakan penanganan diserahkan kepada daerah.
"Kami terpaksa menggunakan perahu karet untuk mendistribusikan nasi bungkus kepada warga yang terdampak banjir karena ketinggian air lebih 1 meter di beberapa titik dan arusnya juga agak deras," tuturnya di Jember.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Respons Cepat Pemprov Jatim
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo mengatakan pihaknya mengirimkan permohonan bantuan logistik kepada BPBD Jatim untuk korban bencana banjir sesuai kebutuhan, karena bantuan logistik di Jember habis.
"Alhamdulillah cepat direspon sehingga bantuan logistik untuk kebutuhan korban dan satu tim personel BPBD Jatim sudah tiba di Jember untuk membantu kami menangani korban banjir," katanya.
Ribuan rumah warga di tujuh kecamatan di Kabupaten Jember terendam banjir bandang dan banjir genangan sejak Selasa (12/1) hingga Jumat, tetapi tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana tersebut.
Petugas dan relawan BPBD Jember terus melakukan pendataan terhadap warga yang terdampak banjir di sejumlah kecamatan, sehingga perkembangan penanganan bencana tersebut selalu dilaporkan kepada BPBD Jatim dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Advertisement