Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Prancis, Bruno Le Maire, secara tegas menolak akuisisi yang hendak dilakukan perusahaan Kanada, Alimentation Couche-Tard terhadap, Carrefour. Nilai transaksi pengambilan alih diperkirakan mencapai USD 20 miliar.
Seperti dilansir CBCNews, Sabtu (16/1/2021), Menkeu Prancis Le Maire telah bertemu dengan pendiri dan ketua eksekutif Alimentation Couche-Tard , Alain Bouchard, Jumat, 15 Januari 2021, kata juru bicara menteri Le Maire mengungkapkan penolakan ini dilakukan karena alasan keamanan pangan.
"Keamanan pangan sangat strategis bagi negara kami sehingga kami. Jawaban saya sangat jelas: kami tidak mendukung kesepakatan itu. Tidak itu sopan, tapi jelas dan tidak final," kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, Couche-Tard berharap restu Prancis dapat diberikan dengan menawarkan komitmen pada pekerja dan rantai pasokan makanan, serta mempertahankan entitas gabungan yang terdaftar di Paris dan Toronto.
Serius dengan hal ini, bos Carrefour, Alexandre Bompard dan petinggi Couche-Tard, Brian Hannasch akan menjadi rekan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Komitmen Carrefour
Rencana tersebut juga termasuk komitmen Carrefour untuk mempertahankan operasi strategis global di Prancis dan memiliki warga negara Prancis sebagai dewan.Couche-Tard juga akan memompa investasi 3 miliar euro.
Hal ini menjadi rencana yang didukung secara luas oleh Carrefour, karena mampu mempekerjakan 105.000 pekerja di Prancis sebagai pasar terbesarnya. Sebelumnya, kabar akuisisi itu sempat membuat saham Carrefour naik 14 persen pada Rabu, 13 Januari 2021.
Akan tetapi, saham Couche-Tard turun 2,2 persen, demikian mengutip Bloomberg. Couche-Tard juga mengonfirmasi telah memulai "diskusi eksplorasi" untuk mendapatkan kesepakatan dengan Carrefour.
Advertisement