Pesan Terakhir Korban Sriwijaya Air SJ 182 Asal Lampung

Setelah teridentifikasi, jasad Pipit Piyono, korban Pesawat Sriwijaya Air dijemput pihak keluarga di Bandara Radin Inten II Lampung.

oleh Maria Flora diperbarui 16 Jan 2021, 18:42 WIB
Petugas membawa body part dari kapal Basarnas di JICT II Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (15/1/2021). Sebanyak 13 body part penumpang Sriwijaya Air SJ182 berhasil ditemukan dan nantinya akan diidentifikasi di RS Polri Keramat Jati. (Liputan.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pihak keluarga dari salah satu korban Sriwijaya Air SJ 182 mendatangi Bandara Radin Inten II Lampung hari ini, Sabtu (16/1/2021). Kedatangannya untuk menjemput jenazah bernama Pipit Piyono yang merupakan warga Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung.

"Saya datang hari ini hendak menjemput salah seorang keluarga kami Pipit Piyono yang menjadi korban dalam kecelakaan pesawat Sriwijaya Air pada tanggal 9 Januari lalu," ujar paman korban, Sabar di Lampung Selatan, Sabtu (16/1/2021). 

Ia mengatakan meski masih berduka, dirinya beserta keluarga merasa bersyukur setelah korban dapat ditemukan dan diidentifikasi.

"Kami sangat bersyukur atas ditemukannya keluarga kami, dan rencananya akan kami bawa pulang untuk dimakamkan secara langsung," ucapnya dilansir Antara.

Sabar menjelaskan berdasarkan rencana keluarga, korban Pipit Piyono akan dimakamkan di Tiyuh (kampung) Toto Makmur di Kabupaten Tulang Bawang Barat.

"Rencananya akan dimakamkan di Tiyuh Toto Makmur di Kabupaten Tulang Bawang Barat tepatnya di kediaman korban," katanya lagi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pesan Terakhir Korban Sriwijaya Air

Dia juga mengungkapkan bahwa keluarga telah menyetujui prosedur bahwa tidak ada prosesi pembukaan peti jenazah.

"Sesuai prosedur peti memang tidak boleh dibuka. Namun perwakilan keluarga yakni istri dan saudara korban telah melihat jenazah secara langsung saat proses identifikasi," ucapnya.

Ia mengatakan sebelum kecelakaan pesawat Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJ-182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta terjadi, korban Pipit Piyono telah berpesan kepada keluarga untuk memakamkan dirinya di samping liang lahat anak korban.

"Sebelum berangkat sempat berpesan seandainya dirinya tiada agar dimakamkan bersebelahan dengan kuburan anaknya yang telah terlebih dahulu meninggal dunia," katanya lagi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya