Banjir Jember Surut, Kini Bantuan Beralih ke Sterilisasi Sumur Warga

Posko TDB PMI Jember menerjunkan tim Wash yang terdiri atas 11 personil dengan peralatan lengkap untuk mensterilkan sumur.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jan 2021, 00:00 WIB
Hajatan resepsi pernikahan di halaman rumah Paijo, warga Dusun Sumber Rejo Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember Jawa Timur, mendadak bubar. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta Tim Wash Palang Merah Indonesia (PMI) Jember, Jawa Timur, mulai menguras sumur warga yang terdampak banjir di Desa Wonoasri seiring dengan kondisi banjir yang sudah surut.

"Tim Wash melakukan pembersihan rumah-rumah warga yang sempat terendam air bercampur lumpur, namun prioritas utama membersihkan sumur-sumur milik warga yang terdampak banjir," kata Ketua PMI Kabupaten Jember EA Zaenal Marzuki di Jember, Sabtu, 16 Januari 2021.

Tanggap Darurat Bencana (TDB) PMI Jember sudah memasuki hari ketiga dan setelah melakukan assesment dan pembagian nasi bungkus kepada para korban banjir di Dusun Kraton, Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo, kini Tim Wash PMI turun ke daerah banjir yang mulai surut, dilansir dari Antara.

"Sumur jadi prioritas pembersihan tim Wash PMI mengingat warga mulai kembali ke rumah masing-masing dan membutuhkan air bersih untuk masak, bersih-bersih dan kebutuhan lainnya," tuturnya.

Menurutnya, Posko TDB PMI Jember menerjunkan tim Wash yang terdiri atas 11 personil dengan peralatan lengkap untuk mensterilkan sumur-sumur warga yang terendam banjir, agar dapat digunakan memasak maupun keperluan lainnya.

"Tim menyisir sumur warga yang berada di wilayah RT 6 RW 3 Dusun Kraton untuk disterilkan dengan dikuras, kemudian setelah bersih sumur tersebut diberi tawas," katanya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Luapan Sungai Gladak Putih

Evakuasi warga jember dari banjir akibat hujan (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Ia menjelaskan ada dua alat sedot air dan dua armada yang dikerahkan untuk menguras sumur hingga bersih dengan estimasi waktu yang dibutuhkan sekitar 30 hingga 60 menit, namun kegiatan sterilisasi sumur sempat terkendala hujan.

Banjir di Dusun Kraton, Desa Wonoasri merupakan banjir kiriman mengingat kawasan dusun tersebut merupakan kawasan hilir daerah aliran Sungai Mayang dan Gladak Putih yang kemudian melintasi Desa Wonoasri.

"Sungai di Dusun Kraton diperparah karena mendapatkan kiriman dari Sungai Gladak Putih yang berada di kawasan Curahnongko, Kecamatan Tempurejo," ujarnya.

Zaenal mengatakan air sungai itu meluber ke jalanan dan permukiman warga., sehingga genangan air sungai yang meluap mencapai 1 meter lebih, sehingga warga tidak dapat beraktivitas seperti biasanya seperti memasak dan mencuci karena sumur warga juga terendam banjir.

"Hasil assesment relawan PMI Jember menyebutkan sebanyak 814 KK yang tersebar di RW 1, 2 dan 3 di Dusun Kraton, Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo yang terdampak banjir terparah, namun kini sudah mulai surut," katanya.

Banjir bandang dan banjir genangan menerjang tujuh kecamatan di Kabupaten Jember dengan ketinggian 60 centiimeter hingga 2 meter dengan jumlah warga yang terdampak 4.000 lebih kepala keluarga.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya