Lapor Bu, Harga Bensin Rp30 Ribu Mi Instan Rp10 Ribu Usai Gempa di Mamuju

Pada saat bencana gempa seperti ini seharusnya tidak boleh ada pihak mau mengambil karena masyarakat sedang menderita

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 17 Jan 2021, 09:37 WIB
Penjualan bensin eceran di Palu masih ramai diserbu pembeli.

Liputan6.com, Mamuju - Harga bensin yang dijual pedagang eceran di Mamuju setelah gempa berkekuatan 6,2 magnitudo naik menjadi Rp30.000 per liter.

"Bukan hanya harga bensin Rp30.000 per liter tetapi harga mi instan dijual dengan harga Rp10.000 per bungkus," kata Ashari, salah seorang warga di Mamuju, Sulawesi Barat, Sabtu, dikutip Antara.

Ia mengatakan pada saat bencana gempa seperti ini seharusnya tidak boleh ada pihak mau mengambil karena masyarakat sedang menderita.

"Kenaikannya sampai 100 persen dari harga normal, itu sangat membebani, kalau harganya naik cuma 50 persen masih dianggap wajar," katanya.

Hal senada dikatakan Yuti, warga lain, yang mengatakan, masyarakat sedang kehilangan pencaharian akibat gempa namun dihadapkan pada persoalan sulitnya mendapatkan kebutuhan pokok.

 

Load More

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


59 Meninggal di Mamuju dan Majene

"Kenaikan harga ini mesti menjadi tanggung jawab pemerintah, pengunsi saat ini mencapai ribuan, dari mana mereka dapat makan dan memenuhi kebutuhannya, kalau situasi ekonomi tidak terkendali dengan naiknya harga," katanya.

Ia berharap pemerintah dapat membantu warga di pengunsian karena itu menjadi harapan masyarakat yang kesulitan kebutuhan pokok.

Sementara itu korban gempa Mamuju terus bertambah menjadi 51 orang akibat tertimpa reruntuhan bangunan sementara di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, terdapat delapan orang.

Korban luka berat dan menjalani rawat inap sebanyak 189 orang sementara luka ringan dan rawat jalan 637 orang.

Sementara masyarakat pengunsi mencapai 15.000 orang di sejumlah titik daerah Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya