5 Alasan Mengapa MU Kesulitan Melawan Liverpool

MU akan menghadapi Liverpool dalam lanjutan Liga Inggris di Anfield, nanti malam. Kedua tim saat ini bersaing di puncak klasemen.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 18 Jan 2021, 09:57 WIB
Pelatih Liverpool Jurgen Klopp (kanan) dan pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer (kiri) memberi isyarat kepada anak asuh mereka selama pertandingan Liga Inggris di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris, Minggu (20/10/2019). Pertandingan berakhir dengan skor 1-1. (AP Photo/Jon Super)

Liputan6.com, Liverpool - Siapa yang bakal menguasai puncak klasemen Liga Inggris pada pekan ke-18, Manchester United atau Liverpool? Itu baru akan terjawab setelah laga Liverpool melawan MU di Anfield, Minggu (17/1/2021) malam WIB.

Banyak yang telah berubah dalam waktu singkat sejak terakhir kali Liverpool menghadapi MU di Liga Inggris, 19 Januari 2020. Liverpool menang 2-0 untuk unggul 30 poin dari rival bebuyutannya itu.

Anehnya, ketika MU melakukan perjalanan ke Anfield untuk menghadapi Liverpool nanti malam, The Reds lah yang harus mengejar poin Setan Merah. Liverpool tiga poin di belakang MU.

Liverpool belum dalam performa terbaiknya saat ini. Dengan mengalahkan MU, maka The Reds bakal kembali ke puncak klasemen.

Karena itu, MU akan menjalani pertandingan yang tidak mudah melawan Liverpool Berikut 5 alasan mengapa MU akan kesulitan menghadapi Liverpool seperti dikutip dari Sportskeeda.

Load More

Saksikan video Liga Inggris di Bawah Ini


5. MU belum dalam Performa terbaiknya melawan tim papan atas

Pemain Manchester City Kevin De Bruyne (kiri) mencoba menghalau tendangan pemain Manchester United Luke Shaw pada pertandingan semifinal Piala Liga Inggris di Old Trafford, Manchester, Inggris, Rabu (6/1/2021). Manchester City mengalahkan Manchester United 2-0. (Peter Powell/Pool via AP)

Setelah menang 2-1 melawan Paris Saint-Germain dan mengalahkan RB Leipzig 5-0 di penyisihan grup Liga Champions, MU belum menemukan kesuksesan melawan klub-klub papan atas. Baik itu di dalam negeri maupun maupun Eropa.

MU kemudian kalah dari PSG dan Leipzig di laga berikutnya. Setelah itu, Setan Merah ditahan imbang tanpa gol oleh Chelsea dan Manchester City.

Dua dari tiga kekalahan MU di Liga Inggris terjadi saat melawan Tottenham Hotspur dan Arsenal. Tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer juga kalah di semifinal Piala Carabao dari Manchester City.

MU mengambil poin saat melawan klub-klub yang lebih kecil. Setan Merah benar-benar menunjukkan performa terbaik saat menghadapi lawan dengan kualitas terbaik.

Kebiasaan inilah yang harus mereka dihilangkan MU jika ingin menjaga posisinya di puncak klasemen Liga Inggris.

 


4. Liverpool hampir mustahil dikalahkan di Anfield

Gelandang Manchester United (MU), Andreas Pereira, saat melawan Liverpool (PAUL ELLIS / AFP)

Liverpool telah mengubah Anfield menjadi benteng. The Merseysiders belum pernah kalah dalam satu pertandingan pun di Anfield sejak April 2017.

Meski belum dalam performa terbaiknya akhir-akhir ini, Liverpool akan menikmati kesempatan untuk mengalahkan MU pada laga akhir pekan ini. Dengan begitu, perburuan gelar juara semakin ketat.

Liverpool tidak pernah merasa kesulitan untuk bangkit kembali setelah jatuh. Mereka ditahan imbang Southampton pada pekan lalu serta Mohamed Salah dan kolega bakal kembali ke jalur kemenangan saat menjamu MU.


3. Liverpool adalah tim yang lebih sempurna dibandingkan MU

Penyerang Liverpool, Mohamed Salah (kedua kiri) berselebrasi dengan rekannya usai mencetak gol ke gawang Wolverhampton Wanderers pada pertandingan lanjutan Liga Inggris di Stadion Anfield, Inggris, Minggu (7/12/2020). Liverpool menang telak atas Wolverhampton 4-0. (Peter Powell/Pool via AP)

Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer tampaknya sangat menyadari kemajuan yang telah dibuat timnya dan seberapa baik mereka. Dia mengakui fakta bahwa meski menjadi pemimpin klasemen sementara Liga Inggris, jika mereka mengalahkan Liverpool di Anfield, itu akan menjadi 'kejutan'.

"Jika Anda melihat beberapa musim terakhir, saya pikir itu akan mengecewakan dan akan mengejutkan. Posisi kami saat ini adalah hasil dari semua kerja keras yang telah kami lakukan di tempat latihan dan apa yang dilakukan para pemain setiap hari serta kami mungkin pantas berada di tempat kami saat ini," kata Solskjaer.

"Saya tidak berpikir banyak yang akan berpikir apa-apa selain kesal jika kami kembali enam minggu lalu dan mengalahkan Liverpool di Anfield. Kami menantikan pertandingan ini dan berharap kami dapat menyebabkan kekecewaan itu."

Skuat Solskjaer bergantung pada kecemerlangan individu dan penampilan bagus tim yang berkaitan dengan performa Bruno Fernandes dan Marcus Rashford. Saat keduanya tidak tampil bagus, tim tampak kesulitan.

Meski Liverpool kekurangan amunisi di lini belakang karena sejumlah pemain cedera, mereka masih merupakan tim yang sempurna dan memiliki trio penyerang terbaik di Liga Inggris. Luke Shaw dan Aaron Wan-Bissaka akan bekerja penuh menangani full-back, Trent Alexander-Arnold serta Andy Robertson, selain Mohamed Salah maupun Sadio Mane.

Liverpool juga memiliki banyak pemain berkualitas di lini tengah dan serangan. Mereka antara lain Thiago Alcantara dan Georginio Wijnaldum.

 


2. Pertahanan MU rawan bikin kesalahan

Harry Maguire dari Manchester United, tengah, bereaksi setelah Tottenham mencetak gol kelima mereka selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester United dan Tottenham Hotspur di Old Trafford di Manchester, Inggris, Minggu, 4 Oktobe

Meski banyak mendapat pujian atas kepahlawanannya dalam beberapa pekan terakhir, Eric Bailly telah melakukan dua kesalahan yang salah satunya menyebabkan gawang MU dibobol Tottenham Hotspur.Bailly bisa dibilang adalah bek tengah terbaik MU saat ini.

Sementara performa Harry Maguire tidak konsisten. Meski demikian, bek timnas Inggris telah menjalin kemitraan yang baik dengan Baill.

Alhasil, Solskjaer kemungkinan akan tetap bertahan dengan duo Maguire-Bailly di lini belakang. Kedua bek diharapkan tida membuat kesalahan saat melawan Liverpool.

Pasalnya, para penyerang Liverpool mampu memanfaatkan bola liar dan menghukum para bek lawan atas kesalahan mereka. Hal itu yang menjadi salah satu faktor mengapa The Reds begitu sukses di masa lalu.

 


1. Lini tengah Liverpool lebih unggul atas MU

Gelandang Liverpool, Thiago Alcantara, tampil sebagai pemain pengganti saat timnya bersua Newcastle United pada laga pekan ke-16 Premier League di St. James Park, Kamis (31/12/2020) dini hari WIB. (AFP/POOL/Peter Powell)

Nemanja Matic diragukan tampil untuk laga kontra Liverpool dan Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer menghadapi dilema untuk memilih pemain. Dia sering memilih Fred dan Scott McTominay melawan gelandang lawan yang gesit. Ini berarti dia harus mengorbankan penyerang.

Dengan Anthony Martial yang juga diragukan bermain, MU kemungkinan akan menggunakan poros ganda Fred dan McTominay dengan Bruno Fernandes bermain di no. 10. Paul Pogba kemungkinan akan ditempatkan lebih jauh ke depan di sisi kiri seperti saat melawan Burnley dengan Rashford dan Cavani bermain di depan.

Lini tengah Liverpool lebih seimbang dan bahkan jika Fabinho dipaksa bermain sebagai bek tengah. Sebab, The Reds masih memiliki Henderson, Wijnaldum, dan Thiago di lini tengah.

Bruno Fernandes suka menerobos ke depan, meski dia kembali ke lini tengah. Sementar Liverpool memiliki lini belakang yang kuat dengan pemain berpengalaman.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya