Cerita Kedekatan Komjen Listyo Sigit dengan Ulama saat Jadi Kapolda Banten

Sosok Listyo Sigit pun rupanya memiliki hubungan yang baik dengan para ulama, jawara, dan tokoh masyarakat saat menjabat Kapolda Banten.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 17 Jan 2021, 19:07 WIB
Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah) beserta jajarannya saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (19/2/2020). RDP membahas penjualan kondensat jatah negara yang ditaksir merugikan negara Rp 37 triliun. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Komjen Listyo Sigit Prabowo telah diajukan namanya oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon Kapolri.

Sosok Listyo Sigit pun rupanya memiliki hubungan yang baik dengan para ulama, jawara, dan tokoh masyarakat saat menjabat Kapolda Banten.

Kedekatannya tersebut masih membekas dan menjadi torehan cerita yang tak bisa terlupakan sampai saat ini.

Salah satunya dirasakan Ketua Yayasan Tebuireng 08 Serang, Banten KH Ahmad Qizwini. Dia bercerita bagaimana awal mula proses pembangunan gedung utama pondok pesantren Tebuireng 08 cabang Jombang, Jawa Timur itu.

Sigit, kata dia, salah satu orang yang terjun langsung membantu mendirikan bangunan tersebut. Tidak hanya materi tapi juga tenaga. Bahkan waktu itu, Sigit turut menerjunkan 60 personelnya untuk pengecoran lantai 2.

"Gedung utama ini dibangun tahun 2017 saat Pak Sigit jadi Kapolda. Bangunan ini menjadi saksi bisu bagaimana Pak Sigit ikut terlibat langsung membantu proses pembuatannya," Ahmad melalui keterangan tertulisnya, Minggu (17/1/2021).

Dia mengungkapkan, sekitar 60 personel yang ikut membangun pesantren itu secara langsung diinstruksikan oleh Listyo Sigit.

Hal tersebut dilakukan agar menjadi contoh bahwa aparat penegak hukum sangat peduli dengan tokoh agama dan pesantren.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sosok Tak Banyak Bicara Tapi Sigap Membantu

Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo (tengah) memberikan keterangan dalam jumpa pers di Polda Metro, Jumat (27/12/2019). Pihak kepolisian merilis pelaku penyerangan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan yang merupakan anggota Polri berinisial RM dan RB. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menurut Ahmad, dalam proses pembangunan pesantren, Sigit tak banyak bicara. Namun ketika pesantren itu membutuhkan bantuan, ia langsung sigap membantunya.

"Itulah kenapa Pak Sigit sangat dekat dan dicintai para ulama serta masyarakat Banten. Meski Beliau non-muslim tapi perilaku dan perbuatannya seperti muslim. Sangat jarang sosok polisi seperti Beliau," kata dia.

Di sisi lain, Ahmad menyebut Sigit juga sangat perhatian dengan kegiatan agama. Itu dibuktikan melalui kehadiri dirinya pada setiap acara keagamaan.

"Kesan saya selama Beliau jadi kapolda luar biasa. Sulit sekali menemukan keburukan beliau," terang dia.

Ahmad sangat mendukung keputusan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang menunjuk Komjen Sigit sebagai calon tunggal Kapolri.

"Pesan saya ke Pak Sigit laksanakan program Promoter, Insyaallah Polri akan lebih baik dan dicintai masyarakat," tutup Ahmad.

 


Sosok yang Cinta Pemuka Agama

Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo memberi arahan pada penutupan Pelatihan Penanganan Tindak Pidana Pemilihan dan Laporan Sentra Gakumdu Pemilihan 2020, Jakarta, Kamis (27/2/2020). Pengarahan diberikan untuk Dirreskrimum hingga Kasubdit I/Kamneg Polda se-Indonesia (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren TQN Al-Mubarok Cinangka Raden KH Muhammad Yusuf Prianadi bahkan tak bisa menahan air matanya saat menceritakan sosok Listyo Sigit saat masih menjabat Kapolda Banten.

"Sulit sekali saya menjelaskan kebaikan beliau, karena ini sudah bicara hati," kata Yusuf.

Dia mengatakan, perilaku dan perbuatan Sigit sangat identik dengan ajaran Islam. Meskipun bukan Muslim namun kecintaannya kepada pesantren dan pemuka agama sangat luar biasa.

"Begitu juga dengan budaya Banten, beliau sangat peduli terhadap perguruan pencak silat," jelas Yusuf.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya