Tenaga Medis Unand Diberangkatkan ke Sulbar Bantu Penanganan Korban Gempa

Satuan tugas ini berangkat untuk misi kemanusiaan ke Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat yang baru saja dilanda bencana gempa.

oleh Novia Harlina diperbarui 18 Jan 2021, 14:00 WIB
Anjing polisi K-9 mengendus bangunan yang runtuh akibat gempa bumi saat proses pencarian korban di Rumah Sakit Mitra Manakarra di Mamuju, Minggu (17/1/2021). Polri mengerahkan enam ekor K-9 untuk membantu menangani dampak gempa di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat. (Liputan6.com/Abdul Rajab Umar)

Liputan6.com, Padang - Sebanyak delapan tenaga medis dari Tim Pusat Tanggap Bencana Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat, berangkat ke Kabupaten Mamuju dan Majene Provinsi Sulawesi Barat untuk membantu penanganan dampak  bencana gempa yang terjadi di wilayah itu.

Tim yang terdiri atas enam dokter dan dua perawat tersebut, diberangkatkan sebagai bentuk dukungan Unand dan mewakili masyarakat Sumbar dalam rangka misi kemanusiaan ke Mamuju dan Majena, dua wilayah terdampak gempa terparah di Sulbar.

"Saya sudah koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pihak terkait, tentu semuanya memberikan dukungan," kata Rektor Unand Prof. Yuliandri, Minggu (17/1/2021).

Dalam misi kemanusiaan tersebut, ia meminta satuan tugas agar menjaga kesehatan dan tetap menjalankan protokol kesehatan dalam bertugas. Melalui satuan tugas ini, ia berharap dapat meringankan beban yang terjadi akibat bencana alam di Mamuju dan Majene tersebut.

"Berikan kemampuan terbaik kepada masyarakat yang terdampak gempa secara kesehatan," ujarnya.

Rombongan yang dipimpin Dokter Riendra itu berangkat ke Majene, melalui Bandara Internasional Minangkabau ke Jakarta serta lanjut ke Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (17/1/2021).

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Bantu Operasi Tulang

Sementara Ketua LPPM Unand Uyung Gatot S. Dinata, mengatakan para dokter akan membantu operasi bedah tulang dan penanganan luka para korban gempa.

"Semoga meringankan penderitaan korban gempa dan membantu pemerintah daerah di sana," jelas Uyung.

Rombongan beranggotakan beberapa dokter spesialis, antara lain, dr. M. Riendra, SpB.TKV, dr. Hermansyah, SpOT (K), dr, Emilzon Taslim, SpAn-KAO,KIC, M.Kes, SH, dr. Heldrian Dwinanda, SpB (Traine Onko), dr. Givari (PPDS Unand), dr. Rico Ikhsani (PPDS Bedah), Ns. Syafri Syam, S.Kep (Perawat Anest), dan Zafitra Patriotga, S.Kep (Perawat OK RS Unand).

Sebelumnya Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, merilis data teranyar terkait jumlah korban jiwa akibat gempa di Sulawesi Barat. Berdasarkan data per 17 Januari 2021 pukul 14.00 WIB, tercatat 73 orang dinyatakan meninggal dunia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya