Aplikasi Eror, Proses Vaksinasi COVID-19 Massal Hari Pertama di India Terhambat

Proses vaksinasi COVID-19 massal di India agak terhambat setelah aplikasinya mengalami gangguan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 18 Jan 2021, 07:30 WIB
Seorang pria dengan gejala COVID-19 melakukan perjalanan dengan ambulans menuju Rumah Sakit Pemerintah Gandhi di Hyderabad, India, Jumat (17/7/2020). India melewati 1 juta kasus virus corona COVID-19 atau tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil. (AP Photo/Mahesh Kumar A.)

Liputan6.com, Jakarta - Upaya vaksinasi COVID-19 India mengalami hambatan pada hari pertama karena gangguan dalam aplikasi bernama Co-Win yang digunakan untuk mengoordinasikan kampanye, menurut beberapa pejabat yang terlibat dalam program vaksinasi.

Perdana Menteri Narendra Modi meluncurkan apa yang pemerintahnya sebut sebagai "program vaksinasi terbesar di dunia" pada Sabtu (16/1) untuk mengendalikan pandemi di India, yang telah melaporkan jumlah kasus tertinggi kedua setelah Amerika Serikat. Demikian seperti mengutip Channel News Asia, Senin (18/1/2021). 

Co-Win, yang dikembangkan oleh pemerintah, diharapkan membantu memberi tahu petugas kesehatan yang berada di baris pertama untuk mendapatkan vaksin COVID-19, dan dengan mengizinkan pejabat memantau dan mengelola seluruh perjalanan.

Tetapi banyak petugas kesehatan yang akan menerima vaksin, tidak menerima pesan tersebut pada hari Sabtu, kata seorang pejabat senior di departemen kesehatan negara bagian Maharashtra di bagian barat.

"Kami berencana untuk memvaksinasi 28.500 orang pada hari Sabtu tetapi hanya dapat melakukan 18.328 karena gangguan pada aplikasi Co-Win," kata pejabat itu kepada Reuters tanpa menyebut nama karena rinciannya belum dipublikasikan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Target Vaksinasi COVID-19 di India

PM Narendra Modi meninjau lokasi pembuatan vaksin COVID-19 di India. (Dok: India Embassy)

India bertujuan untuk memvaksinasi lebih dari 300.000 orang pada hari pertama, tetapi hanya 191.181 orang yang berhasil diinokulasi pada hari Sabtu, data resmi menunjukkan.

Di negara bagian timur Odisha, para pejabat mengatakan mereka terpaksa menggunakan hasil cetak karena ada masalah dengan aplikasi.

"Kami juga mengikuti rencana B kami dan menghubungi orang-orang untuk divaksinasi langsung secara offline," kata Bijay Kumar Mohapatra, Direktur Layanan Kesehatan, Odisha, kepada Reuters.

Terkait hal ini, pemerintah India tidak segera menanggapi permintaan komentarnya pada Minggu (17/1).

"Performa dan kecepatan sistem ditingkatkan dan lebih dioptimalkan," kata Manohar Agnani, sekretaris tambahan, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga.


Infografis Vaksin COVID-19:

Infografis 17 Kondisi Orang Tak Bisa Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya