Bursa Saham Asia Melemah Jelang Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi China

Investor fokus menanti data ekonomi China termasuk rilis data ekonomi kuartal IV, produksi industri dan penjualan ritel pada Desember sehingga pengaruhi bursa saham Asia.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 18 Jan 2021, 08:16 WIB
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Senin, (18/1/2021) seiring investor menanti data ekonomi China termasuk data produk domestik bruto (PDB) pada kuartal IV.

Di Jepang, indeks saham Nikkei 225 melemah 1,36 persen pada awal perdagangan. Indeks saham Topix merosot 0,86 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi susut 1,3 persen. Di Australia, indeks saham ASX 200 turun 0,75 persen. Sementara itu, indeks saham MSCI Asia Pasific melemah 0,43 persen.

Investor fokus menanti data ekonomi China termasuk rilis data ekonomi kuartal IV, produksi industri dan penjualan ritel pada Desember. Demikian dilansir dari CNBC, Senin (18/1/2021).

Di sisi lain, pemerintahan Trump member tahu beberapa pemasok telekomunikasi raksasa China Huawei termasuk pembuat chip Intel, mencabut lisensi tertentu untuk dijual ke perusahaan China tersebut.

Hal ini terjadi hanya beberapa hari sebelum pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden pada Rabu waktu setempat. Bursa saham Amerika Serikat atau wall street tutup.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Indeks Dolar AS

Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Indeks dolar AS terhadap sejumlah mata uang berada di posisi 90,84 setelah melihat level di bawah 90,3. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 103,88 per dolar AS, lebih kuatl dari level di atas 104,1.

Harga minyak lebih rendah di perdagangan Asia. Harga minyak Brent turun 0,49 persen menjadi USD 54,83 per barel. Harga minyak mentah berjangka AS merosot 0,53 persen menjadi USD 52,08 per barel.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya