Sempat Terputus Akibat Banjir, Listrik 43.553 Pelanggan PLN di Kalsel Kembali Menyala

Di Kalsel, hingga 17.00 WITA 17 Januari 2021 dilaporkan sebanyak 867 gardu sudah berhasil dipulihkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jan 2021, 11:30 WIB
PT PLN (Persero) mrmpercepat penormalan Gardu Induk terdampak banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan mengerahkan personil dan armada tambahan. (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah bersama dengan PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN terus berusaha mengamankan pasokan listrik pasca banjir yang melanda beberapa daerah seperti di Kalimantan Barat (Kalbar) dan Kalimantan Selatan (Kalsel).

Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi melaporkan hingga Minggu (17/1) siang kemarin sebanyak 23 dari 29 Gardu terdampak banjir di Kalbar sudah kembali beroperasi dan 2.014 dari 5.447 pelanggan terdampak sudah kembali menikmati listrik.

Sementara di Kalsel, hingga 17.00 WITA kemarin dilaporkan sebanyak 867 gardu sudah berhasil dipulihkan, masih ada 671 gardu yang masih terdampak sedang diupayakan pemulihan.

"43.553 pelanggan sudah menikmati listrik yang sempat terputus," ungkap Agung dalam pernyataanya, Senin (18/1).

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Barat (UIW Kalbar), Ari Dartomo menyampaikan pihaknya melakukan pengamanan dengan melakukan pemadaman akibat curah hujan tinggi di wilayahnya.

"Kami terpaksa lakukan pengamanan dengan melakukan pemadaman secara bertahap sejak hari Kamis (14/1) lalu. Namun ketika banjir mulai surut penormalan kembali akan segera dilakukan secara bertahap," ujarnya.

Pihaknya terus berusaha untuk melakukan penormalan pasokan listrik di beberapa kawasan yang kondisi airnya mulai surut. Adapun penormalan pasokan listrik dilakukan secara bertahap sambil melihat kondisi banjir, serta memastikan instalasi listrik benar-benar aman untuk dapat dialiri listrik kembali.

Senada dengan GM UIW Kalbar, GM PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UIW Kalselteng), Sudirman menyampaikan bahwa sebagai upaya pengamanan terhadap keselamatan masyarakat terdampak banjir, PLN terpaksa harus memutus aliran listrik sementara waktu sampai debit air menurun.

"Sebanyak 43.553 pelanggan sudah kembali menikmati listrik dan 60.694 pelanggan masih terdampak," lanjutnya.

Diharapkan, jumlah pemulihan tersebut dapat terus meningkat seiring surutnya banjir sehingga seluruh pelanggan dapat segera menikmati listrik kembali.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


PLN Hidupkan Listrik 77.034 Pelanggan yang Terdampak Banjir di Manado

Banjir Manado, Sulawesi Utara. (dok BNPB)

PT PLN (Persero) gerak cepat dalam mengatasi dampak bencana alam terhadap infrastruktur ketenagalistrikan. Hingga Minggu sore pukul 17.00 WITA, PLN berhasil menyalakan kembali 694 gardu listrik dari 784 gardu yang teridentifikasi terdampak banjir dan tanah longsor di Manado sejak Sabtu (16/01/2021).

Dengan demikian, layanan listrik 77.034 pelanggan dari total 87.024 pelanggan kembali menyala dari yang sebelumnya terhenti. Petugas PLN dengan sigap menginventarisasi infrastruktur yang terdampak dan penormalan kembali secara bersamaan untuk memastikan kemanan ketika listrik listrik dinyalakan.

"PLN terus berusaha menormalkan kembali daerah yang masih terdampak. PLN juga menyiapkan Posko Siaga 24 jam untuk layanan pengaduan dan melakukan pengawasan didaerah yang berpotensi banjir dan longsor," ujar Manager PLN UP3 Manado Andre Lengkong dalam keterangannya, Senin (18/1/2021).

Adapun, sebanyak 138 personil dikerahkan untuk segera mempercepat pengoperasian kembali sistem kelistrikan kembali.

Andre menambahkan, PLN kembali menghimbau kepada masyarakat ketika cuaca ekstrem seperti ini untuk segera melaporkan potensi bahaya kelistrikan kepada PLN untuk kenyamanan dan keselamatan bersama.

Imbauan tersebut mencakup ketersediaan merelakan pohon yang mendekati jaringan PLN yang berpotensi gangguan listrik saat hujan agar dirabas, mematikan listrik dari Miniature Circuit Breaker (MCB) (apabila ada genangan air), mencabut seluruh peralatan listrik yang masih tersambung dengan stop kontak dan menaikkan alat elektronik ke tempat yang lebih aman.

"Masyarakat diminta segera melaporkan ke PLN untuk penghentian Pasokan Tenaga Listrik apabila sudah terdapat Potensi Terkait Banjir yang datang untuk keselamatan masyarakat," katanya.

Hingga Minggu (17/1/2021), daerah-daerah yang masih dalam tahapan recovery listrik yaitu mencangkup daerah Banjer, Tikala, Komo, Taas, Senduk, Tambala, Tangkuney, Kayuuwi, Tareran, Makawembeng, Watumea, Tanggari, Tombasian, Ranolambot. 


Banjir di Manado, PLN Berhasil Hidupkan 449 Gardu Listrik yang Mati

Banjir di Manado. Mengakibatkan korban meninggal dan ratusan orang mengungsi. (Foto: Dokumentasi BNPB).

PLN melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Manado menyalakan kembali 449 gardu distribusi dan 49 ribu pelanggan listrik yang terkena banjir di di Manado.

Hujan lebat yang melanda Manado sejak Sabtu, 16 Januari 2021 menyebabkan tanah longsor dan pohon roboh sehingga berdampak pada pasokan listrik kepada masyarakat.

Manager PLN UP3 Manado Andre Lengkong, mengatakan dalam pemulihan ini PLN mengerahkan 138 personil untuk segera mempercepat pengoperasian kembali sistem kelistrikan.

“Hingga Minggu siang pukul 12.00 WITA, PLN telah berhasil menyalakan 449 gardu dari jumlah 599 gardu yang terdampak, dan masih sekitar 150 gardu yang belum menyala,” kata Andre, Minggu (17/1/2021).

Sedangkan untuk jumlah pelanggan yang terdampak yaitu sekitar 66.489 pelanggan, PLN telah berhasil menyalakan sekitar 49.839 pelanggan.

Adapun daerah-daerah yang masih dalam tahapan recovery yaitu mencangkup daerah Tikala, Banjer, Komo, Pall4, Wusa, Kampung Baru, Teep, Kayawu, Wailan, Watudambo, Kaima, Baypass, Minawerot, Paslaten, Kauditan, Kuala Batu, Ranowangko, Mangatasik, Popo, Pineleng, Warembungan, Sonder, Tareran, Tinoor, Paleloan, Urongo,Tandengan, Seretan, Tanggari.

“PLN terus berusaha menormalkan kembali daerah yang masih terdampak. PLN juga menyiapkan Posko Siaga 24 jam untuk layanan pengaduan dan melakukan pengawasan didaerah yang berpotensi banjir dan longsor," ujarnya.

Andre menambahkan, kepada masyarakat dihimbau ketika cuaca ekstrem seperti ini untuk segera melaporkan potensi bahaya kelistrikan kepada PLN untuk kenyamanan dan keselamatan bersama. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya