Jokowi Puji Upaya BKPM Percepat Proses Investasi Selama Pandemi

Presiden Jokowi mengapresiasi BKPM dalam mempercepat proses investasi di Indonesia. Hal ini terutama dilakukan di tengah pandemi Covid-19.

oleh Andina Librianty diperbarui 18 Jan 2021, 10:40 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan merombak (reshuffle) kembali jajaran kabinet kerjanya. Lalu siapakah yang diganti dan masih bertahan? (Foto: Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam mempercepat proses investasi di Indonesia. Hal ini terutama dilakukan di tengah pandemi Covid-19.

"Saya mengapresiasi BKPM yang telah bekerja keras di tengah pandemi Covid-19. Saya menghargai upaya-upaya BKPM yang terus melakukan percepatan proses investasi," tutur Jokowi dalam acara penandatanganan komitmen PMA dan PMDN dengan UMKM pada Senin (18/1/2021).

Ia menilai BKPM telah mempermudah proses perizinan investasi dan memfasilitasi investor dengan baik.

Percepatan proses investasi ini, kata Jokowi, bertujuan membuat investasi dari dalam dan luar negeri bisa tumbuh pesat. Selain itu juga membuka lapangan pekerjaan dan berkontribusi dalam menaikkan level atau kelas Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Dalam acara yang sama, Jokowi pun menyambut baik kerja sama pengusaha Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan UMKM.

"Kerja sama ini sangat penting agar UMKM kita bisa masuk dalam rantai produksi global, dan juga meningkatkan kualitas UMKM menjadi lebih kompetitif," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Disaksikan Jokowi, 56 Pengusaha Besar Jalin Kerja Sama dengan 196 UMKM

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan seluruh pihak harus bekerja keras untuk memastikan disiplin 3M saat ratas di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/1/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan penandatanganan kerja sama perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari Istana Bogor pada Senin (18/1/2021). Prosesi penandatanganan dilakukan di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Kerja sama ini melibatkan 56 usaha besar dari luar dan dalam negeri dengan 196 UMKM.

Jokowi mengatakan, kerja sama ini harus terus ditingkatkan agar bisa membantu para pelaku UMKM terus berkembang tidak hanya di Indonesia, tapi juga di pasar global.

"Kerja sama ini sangat penting agar UMKM kita bisa masuk dalam rantai produksi global. Ini juga akan meningkatkan kualitas UMKM menjadi lebih kompetitif," tutur Jokowi dalam acara penandatanganan komitmen PMA dan PMDN dengan UMKM pada Senin (18/1/2021).

Selain itu, Jokowi pun menekankan bahwa kerja sama ini harus saling menguntungkan kedua pihak. Komitmen ini, katanya, akan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi.

"Saya mengajak semuanya untuk menjamin agar kontrak kerja sama ini betul-betul memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi. Nilainya juga harus terus meningkat, sehingga cakupannya juga semakin luas dan bisa meningkatkan daya saing UMKM kita di global," kata Jokowi.

Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mengatakan kolaborasi ini merupakan implementasi dari tujuan investasi yang berkualitas dan inklusif. Hal ini juga diharapkan bisa memberikan dampak positif terhadap perkembangan ekonomi di daerah.

"Investasi yang berkualitas dan inklusif itu meliputi kesimbangan investasi di pulau jawa dan luar pulau jawa. Selain itu, ukurannya adalah seberapa banyak penanaman modal asing dan dalam negeri, tapi jauh dari itu semua bagaimana investasi bisa memberikan dampak positif terhadap perkembangan ekonomi di daerah," jelas Bahlil. 


Infografis Peringkat Investasi Indonesia

Peringkat Investasi Indonesia Naik (Liputan6.com/Triyas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya