Liputan6.com, Jakarta - Investasi saham mulai dilirik oleh masyarakat. Hal ini seiring dengan keuntungan yang ditawarkan. Ditambah peran media sosial yang membuat saham semakin dikenal.
Akan tetapi, ketika berinvestasi termasuk di saham juga memiliki risiko. Perencana Keuangan One Shildt Financial Planning Mohammad Andoko mengingatkan, ketika berinvestasi perlu pengetahuan untuk memahami instrumen investasi termasuk di saham. Andoko melihat peran media sosial yang masif membuat saham juga makin dilirik oleh masyarakat.
"Peran media sosial yang masif, percaya kepada media sosial, ikut-ikutan dipengaruhi influencer,” ujar Andoko saat dihubungi Liputan6.com, Senin (18/1/2021).
Baca Juga
Advertisement
Akan tetapi, investor tersebut hanya ikut-ikutan karena tergiur dengan untung dan rekomendasi selebgram tanpa analisis saham perusahaan. Oleh karena itu, investor pun kemungkinan ada yang nekat dengan memakai utang dan menggadaikan tanah untuk beli saham.
Hal ini ditunjukkan dari sejumlah potongan hasil tangkapan layar yang ramai di media sosial. Salah satunya yang diunggah praktisi trader saham Desmond Wira. Dari unggahan dia di twitter @desmondwira berisi potongan hasil tangkapan layar yang berisi memakai pinjaman online hingga 10 aplikasi dapat Rp 170 juta untuk membeli 500 lot saham ANTM.
Selain itu, ada juga membeli saham KAEF dengan memakai uang arisan dan uang titipan ibu-ibu PKK, serta ada yang menyangkut di saham IRRA, dan gadai tanah dan BBKP.
"Investasi tanpa melakukan analisis. Saham sophisticated, istilah anak mudanya keren, ikut-ikutan, padahal perlu dibangun pengetahuan dan skill,” ujar dia.
Andoko menambahkan, jika ingin investasi saham harus mengerti analis makro ekonomi dan kebijakan pemerintah. Selain itu, investasi saham juga perlu mengenal perusahaan dengan melakukan analis seperti laporan keuangan.
"Syarat investasi saham juga jangka panjang, bukan jangka pendek,” kata Andoko.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tips Investasi Saham
Andoko pun membagikan tips untuk investasi saham, berikut tipsnya:
1.Pelajari seluk beluk pasar modal
“Perlu pelajari pasar modal karena bukan hanya saham saja tetapi juga ada obligasi, pasar uang,” ujar Andoko.
2.Pelajari makro ekonomi
Andomo menuturkan, bagi seseorang yang berinvestasi saham harus mulai membaca berita ekonomi mulai dari makro ekonomi, kebijakan pemerintah, dan kemudian mengolahnya.
3. Simulasi saham
“Simulasi saham dengan memakai 2-3 saham, untuk mengasah kita memperhatikan gerak saham,” kata Andoko.
4.Pahami pasar modal
“Lebih baik terlambat tetapi memahami, dari pada cepat tetapi uang akan habis. Jadi jangan hanya ikut-ikutan saja,” tutur Andoko.
5.Kendalikan diri
Ketika berinvestasi saham, Andoko menuturkan, seseorang harus mengendalikan emosinya.
Advertisement