Gunung Merapi Batuk hingga 1.000 Meter, BNPB Wanti Masyarakat Waspada

Imbauan itu dirilis BNPB guna merespons laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pukul 05.43 WIB, Senin (18/1/2021).

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 18 Jan 2021, 12:16 WIB
Penambakan Gunung Merapi, Senin (18/1/2021) pagi. (dok PVMBG)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Merapi.

"Masyarakat dalam radius jangkauan aktivitas Merapi akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya," tulis Raditya dalam keterangannya, Senin (18/1/2021).

Raditya menjelaskan, imbauan itu dirilis BNPB guna merespons laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pukul 05.43 WIB, Senin (18/1/2021).

Sebelumnya, Gunung Merapi kembali menunjukkan peningkatan aktivitas awan panas guguran (APG) dengan jarak luncur kurang lebih 1.000 meter ke arah Barat Daya. Hal itu tercatat dari laporan PVMBG.

"Awan panas guguran tercatat dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 112 detik melalui pengamatan seismogram," tulis PVMBG soal Gunung Merapi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pengamatan Visual

Penambakan Gunung Merapi, Senin (18/1/2021) pagi. (dok PVMBG)

Kemudian, pengamatan visual sementara PVMBG juga melihat tinggi kolom 50 meter di atas puncak serta arah angin bertiup ke tenggara.

"Teramati enam kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 600 meter ke arah barat daya," ungkap PVMBG dalam laporannya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya