Liputan6.com, Gorontalo - Cuaca buruk di Provinsi Gorontalo membuat puluhan rumah di Desa Hutokalo, Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) diterjang gelombang tinggi. Mulai malam hari, Sabtu (16/1/2021) hingga pagi hari ini gelombang tinggi masih terus terjadi.
Informasi dirangkaum Liputan6.com, kondisi tersebut membuat sejumlah warga yang tinggal di pesisir terpaksa harus mengungsi. Sebagian mereka mencari tempat yang lebih tinggi, sebagian pula ada yang sementara waktu menumpang di rumah kerabat.
Baca Juga
Advertisement
"Hingga kini laporan yang masuk sudah ada puluhan rumah milik warga terendam air," kata Kisman Kilo Subid Penaggulangan Bencana Gorut.
Meski begitu, pihaknya belum menerima laporan tentang adanya korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, pagi ini air mulai berangsur surut.
"Warga yang ada di pengungsian mulai kembali ke rumah mereka untuk memperbaiki dan melakukan pembersihan," ujar Kisman.
Warga sekitar Madjid Rahman mengaku, sebelumnya tidak mengira jika akan ada gelombang tinggi tersebut, sebab sebelum itu tidak ada tanda-tanda sama sekali. Namun, ketika malam hari badai itu datang.
"Angin kencang disertai gelombang tinggi langsung menerjang, kami yang malam itu baru mau istirahat sangat kaget dan langsung menyelamatkan diri," kata Madjid.
Sementara itu, Koordinator Data dan Informasi Stament Djalaluddin Gorontalo, Wahyu Guru Imantoko menyebutkan, BMKG memprediksi gelombang tinggi masih akan terjadi dalam dua hari ke depan. Gelombang tinggi diprediksi terjadi di perairan laut Gorontalo baik perairan Selatan maupun Utara.
Menurut Wahyu, kondisi ini harus diwaspadai terutama masyarakat yang beraktivitas di laut maupun masyarakat yang tinggal di pesisir pantai. Sebab gelombang tinggi bakal disertai angin kencang.
“Ketinggian gelombang diprediksi satu sampai dua meter,” Wahyu menandaskan.