4 Aturan Donald Trump Ini Bakal Dihapus Joe Biden Saat Pelantikan Presiden AS

Mulai dari kembali ke perjanjian Paris hingga mengizinkan masyarakat Muslim masuk wilayah AS, sebagian aturan yang diterapkan Donald Trump namun akan dihapus oleh Joe Biden saat pelantikan presiden.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 18 Jan 2021, 19:40 WIB
Presiden terpilih Joe Biden (kanan) bersama Wakil Presiden terpilih Kamala Harris (kiri) saat menyampaikan pidato kemenangan Pilpres AS 2020 di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Sabtu (7/11/2020). Joe Biden dan Kamala Harris memenangkan Pilpres AS 2020. (AP Photo/Andrew Harnik, Pool)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih AS Joe Biden akan segera menjabat, tepatnya usai upacara pelantikan digelar pada Rabu 20 Januari 2021 mendatang. 

Menjelang hari pelantikannya, ia telah memaparkan sejumlah janji-janjinya dan targetnya untuk 100 hari pertama ketika ia menjabat sebagai presiden AS

Ia pun telah menyampaikan bahwa ia akan menghapus sejumlah kebijakan yang sebelumnya diterapkan oleh Donald Trump. Hal ini ia sampaikan melalui memo dari kepala stafnya, Ron Klain.

Mengutip CNN, Senin (18/1/2021), berikut adalah sejumlah kebijakan Donald Trump yang rencananya akan dihapus oleh Joe Biden di hari-hari pertama ketika ia resmi menjabat sebagai presiden:

Saksikan Juga Video Ini:


1. Kembali Bergabung dengan Perjanjian Iklim Paris

Keputusan Donald Trump yang menarik AS dari perjanjian Paris tentang perubahan iklim yang disepakati pada 2015 juga mendapat kritikan dari sejumlah pemimpin dunia. (AP/ Susan Walsh)

Salah satu kebijakan yang akan diubah oleh Joe Biden dari yang sebelumnya diputuskan oleh Trump adalah kembali bergabung dengan Perjanjian Iklim Paris. 

Kala itu, Presiden Donald Trump memutuskan untuk menarik AS dari perjanjian iklim Paris. Kesepakatan Paris bertujuan untuk memperlambat perubahan iklim dengan menetapkan batasan emisi karbon yang telah banyak dianut oleh komunitas bisnis.

Donald Trump sendiri menganggap bahwa kesepakatan Paris bertujuan untuk memincangkan, merugikan, dan memiskinkan AS. Ia mengklaim, kesepakatan itu menelan US$ 3 triliun GDP AS dan menghilangkan 6,5 juta pekerjaan.

"Untuk memenuhi kewajiban saya dalam melindungi Amerika dan warganya, Amerika Serikat akan menarik diri dari kesepakatan iklim Paris," kata Trump.


2. Cabut Larangan Masuk AS untuk Warga Muslim

Seorang wanita membawa poster saat reli menentang kebijakan travel ban tujuh negara mayoritas Muslim yang dikeluarkan oleh Presiden Trump di New York Times Square, AS, Minggu (19/2). (AP/Andres Kudacki)

Pada hari pertamanya menjabat, Presiden terpilih AS Joe Biden berencana untuk mengeluarkan sejumlah perintah eksekutif, termasuk satu perintah yang membatalkan larangan perjalanan kontroversial di beberapa negara yang mayoritas penduduknya Muslim.

Para pengamat mengatakan larangan tersebut dapat dengan mudah dibatalkan karena dikeluarkan oleh perintah eksekutif dan proklamasi presiden, meskipun tuntutan hukum dari lawan konservatif dapat menunda proses tersebut.

“Sebagai presiden, saya akan bekerja dengan Anda untuk merobek racun kebencian dari masyarakat kita untuk menghormati kontribusi Anda dan mencari ide-ide Anda. Pemerintahan saya akan terlihat seperti Amerika, dengan Muslim Amerika melayani di setiap tingkatan," kata Biden pada bulan Oktober.

Sebelumnya pada 2017, Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif yang melarang wisatawan dari tujuh negara mayoritas Muslim memasuki Amerika Serikat. 


3. Kembali Gabung dengan WHO

Konpers Presiden AS Donald Trump mengakhiri hubungan AS dan WHO. Dok: Gedung Putih

Lebih lanjut lagi, Presiden terpilih Joe Biden juga akan kembali membuat AS bergabung dengan WHO sebagaimana sebelumnya telah dibatalkan oleh Donald Trump. 

Di tengah pandemi COVID-19 yang hingga kini masih berlangsung, Donald Trump secara resmi telah menarik Amerika Serikat dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Donald Trump telah menyatakan niatnya sejak akhir Mei lalu, sambil menuduh WHO berada di bawah kendali China selama penanganan pandemi Virus Corona COVID-19. Meskipun ada panggilan dari UE dan yang lainnya, dia mengatakan akan menarik diri dari badan PBB dan mengalihkan dananya ke tempat lain.


4. Perkenalkan RUU Imigrasi

Pengunjuk rasa berorasi saat menggelar aksi protes di Bandara Internasional San Francisco, Sabtu (28/1). Mereka memprotes kebijakan Presiden AS, Donald Trump yang melarang warga dari 7 negara muslim masuk Amerika Serikat. (AP Photo/Marcio Jose Sanchez)

Biden mengatakan dia berencana untuk segera memperkenalkan RUU imigrasi setelah menjabat.

Selama puluhan tahun belakangan, mereka yang tidak berdokumen bak melewati medan pertempuran untuk mendapatkan kewarganegaraan di AS. 

Rencananya, RUU itu akan memberi jalan bagi 11 juta imigran tidak berdokumen untuk mendapatkan kewarganegaraan yang selama ini menunggu hingga delapan tahun sebagai penduduk tetap. Biden juga merencanakan perintah eksekutif yang melembagakan "perpanjangan empat tahun" dari program.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya