Kondisi Gunung Semeru Normal, Warga Pengungsi Kembali ke Rumah

Kepala Seksi (Kasi) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim), Satriyo Nur Seno memastikan kondisi Gunung Semeru mulai berangsur normal.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 18 Jan 2021, 16:14 WIB
Gunung Semeru menjulang di atas desa Lumajang, Jawa Timur, setelah meletus sehari sebelumnya, Minggu (17/1/2021). Gunung Semeru kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sejauh 4,5 kilometer pada Sabtu (16/1). (Juni Kriswanto / AFP)

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Seksi (Kasi) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim), Satriyo Nur Seno memastikan kondisi Gunung Semeru mulai berangsur normal. Dia juga menyebut, beberapa warga yang kemarin mulai mengungsi sudah mulai kembali ke rumah masing-masing.

"Sekarang di kawasan lereng Gunung Semeru sudah landai dan sudah tidak ada lagi yang mengungsi. Warga pengungsi sudah kembali ke rumah mereka masing-masing," ujar Satriyo, Senin (18/1/2021).

Satriyo mengungkapkan, agar warga tetap waspada terhadap kemungkinan potensi erupsi susulan Gunung Semeru. Mengingat laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) status Gunung Semeru masih berada di level II waspada.

BPBD Jatim, lanjut Satriyo, telah menarik personel atau petugas dari lereng Semeru. Saat ini tim  mulai digeser ke Kabupaten Jember untuk membantu penanganan banjir yang sempat menggenangi dua kecamatan.

"Tapi TRC (Tim Reaksi Cepat) BPBD Lumajang masih di sana (lereng Semeru), untuk provinsi tadi malam kami geser ke Jember," ucapnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Imbauan untuk Warga

Sebelumnya, Plt Kalaska BPBD Jatim, Yanuar Rachmadi sempat mengimbau warga supaya tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Semeru dan jarak 4 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara.

"Kami juga meminta warga tidak panik, namun tetap waspada terhadap awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Warga juga harus waspada jika terjadi gejala erupsi susulan," kata dia.

BPBD Jatim juga melarang warga mendekati area terdampak material awan panas. Karena suhu di sekitaran sana masih tinggi. Yanuar menambahkan, perlu diwaspadai juga potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya