Satgas Depok Minta Relawan Beri Data Pasien Covid-19 Meninggal di Taksi Daring

Relawan LaporCovid19 mengungkapkan adanya pasien corona asal Kota Depok yang meninggal di dalam taksi daring lantaran ditolak sejumlah rumah sakit.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 18 Jan 2021, 16:15 WIB
Pengemudi taksi daring, Aris Hardy Halim menunggu calon penumpang di dalam mobilnya yang telah terpasang plastik pembatas di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta, Jumat (8/5/2020). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Depok - Tim Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok meminta relawan LaporCovid19 memberikan data pasien Corona yang dikabarkan meninggal dunia di taksi daring karena ditolak sejumlah rumah sakit.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, mengatakan pihaknya telah berusaha mencari data pasien dan meminta langsung ke LaporCovid19. Namun, Satgas belum mendapatkan informasi dari pihak LaporCovid19.

"Kami meminta pihak LaporCovid19 untuk menjelaskan kepada publik kronologinya agar tidak ada mispersepsi," ujar Dadang, Senin (18/1/2021).

Dadang menegaskan, Satgas Covid-19 Depok sudah menghubungi LaporCovid19, tapi belum diberikan informasi terkait dengan data pasien yang meninggal di taksi daring.

Kendati begitu, Dadang menghargai sikap yang dilakukan LaporCovid19. Dia pun meminta LaporCovid19 dapat memberikan penjelasan kepada publik terkait peristiwa tersebut.

"Berdasarkan informasi sementara rumah sakitnya tidak hanya di Depok, tetapi juga ada yang di beberapa di luar Depok," ucap Dadang.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Data Penting untuk Tindak Lanjut

Menurut Dadang, data pasien dan kronologi peristiwa tersebut penting untuk menentukan langkah yanga akan diambil Satgas Covid-19 Kota Depok.

"Jika disampaikan ke Satgas, akan membantu kita untuk kepentingan formulasi kebijakan atau minimal dari Puskesmas mana itu sebagai bahan evaluasi kita," kata Dadang.

Dadang mengungkapkan, Satgas Kota Depok sudah berusaha melakukan penelusuran namun karena banyaknya pasien, sehingga tidak terdeteksi. Hingga saat ini Satgas Kota Depok terus berusaha menemukan data pasien yang meninggal di taksi daring tersebut.

"Katakanlah Rumah Sakit x pertama pas kita tanya data pasiennya tidak ada, ini menjadi kendala kita. Makanya sama-sama lah untuk evaluasi kebijakan minimal data diberikan ke kita," tutup Dadang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya