Liputan6.com, Jakarta Balapan sudah mendarah daging dalam diri Max Verstappen. Bakat itu turun dari ayahnya, Jos Verstappen yang juga beberapa tahun pernah tampil pada adu kebut jet darat, Formula 1.
Karier membalap Verstappen dirintis saat usianya masih sangat muda. Ayahnya sangat mendukung langkah, Verstappen dan kerap mendampinginya. Bahkan pada satu titik, Jos sampai harus melakukan kekerasan demi memotivasi Verstappen agar fokus dan tampil lebih baik saat berada di lintasan.
Advertisement
"Saya berkendara seperti kentang," kata Max Verstappen mengawali kisahnya dalam bincang-bincang berasma David Coulthard dari CarNext seperti dilansir dari Marca. "Sumpah, itu benar-benar buruk."
Jos kemudian menimpali. "Saya kemudian berteriak, 'Apa yang kau lakukan?'," kata Jos.
"Dia berbalik. Saya benar-benar menampar helm-nya, bang! Dia kaget sekali," beber Jos.
Saksikan juga video menarik di bawah ini
Semua Kaget
Max Verstappen kembali melanjutkan ceritanya. Menurutnya, bukan hanya dia yang kaget. Para mekanik yang ada saat itu juga terkejut melihat insiden tersebut. "Mereka tanya apa yang terjadi."
"Saya kemudian menjawab, di sini ada kejuaraan dunia dan saya pikir kita bisa memenangkannya," kata Jos kembali menimpali.
Advertisement
Kiprah Max Verstappen
Perlakuan kasar sebenarnya tidak perlu diterima oleh anak-anak manapun di dunia ini. Namun bagi Max Verstappen, tamparan di helm, saat ini seakan jadi panggilan untuk bangun yang bermanfaat.
Max kini menjelma menjadi pembalap yang disegani yang telah memenangkan balapan pada semua level. Musim lalu, Max yang baru berusia 23 tahun mampu menempati urutan ketiga klasemen Formula 1 dengan 214 poin dan 2 kemenangan. Posisi pertama masih ditempati oleh pembalap Mercedes, Lewis Hamilton (347 poin) disusul rekan setimnya, Valtteri Bottas di urutan kedua dengan 223 poin.