Basarnas Perpanjang Pencarian Korban Sriwijaya Air SJ 182 Selama 3 Hari

Basarnas memperpanjang pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 selama tiga hari.

oleh Yopi Makdori diperbarui 18 Jan 2021, 17:35 WIB
Tim DVI Polri membawa kantong jenazah berisi bagian tubuh korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Pencarian Sriwijaya Air SJ 182 dilakukan dengan mengerahkan kapal-kapal yang dilengkapi peralatan bawah laut. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memperpanjang pencarian korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 selama tiga hari.

"Saya mengumumkan bahwa pelaksanaan operasi SAR kita perpanjang tiga hari lagi," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Jakarta Utara, Senin (18/1/2021).

Dengan perpanjangan ini, maka masa pencarian akan tetap dilanjutkan hingga Kamis 21 Januari 2021. Adapun keputusan untuk mencari korban Sriwijaya Air SJ 182 sudah berkonsultasi dengan berbagai pihak.

"Yang jelas pertama adalah kemanusiaan ya. Sampai saat ini secara resmi dari DVI baru beberapa yang teridentifikasi. Tentunya Tim SAR gabungan berusaha semaksimal mungkin melakukan evakuasi korban, semakin banyak jumlah kantong yang kita temukan akan semakin bermanfaat bagi DVI dalam membantu proses identifikasi," ungkap Bagus.

Selain itu, banyak waktu yang hilang saat SAR Sriwijaya Air SJ 182 dilakukan karena faktor cuaca.

"Dan tentunya ada hari-hari yang hilang karena cuaca jelek dan ini kita kompensasi dengan perpanjangan," kata Bagus.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


CVR Belum Ditemukan

Sebelumnya, Tim SAR gabungan Sriwijaya Air SJ 182 di hari terakhir, Senin (18/1/2021) masih belum menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR).

Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Brigjen TNI Rasman MS mengatakan, salah satu faktornya tim Sar Sriwijaya Air SJ 182 tak bisa menemukan karena kondisi cuaca yang kurang mendukung pencarian korban.

"Kita paham bahwa kondisi hari ini memang kurang begitu baik untuk melaksanakan penyelaman yang kemungkinan penyelaman yang dilakukan pagi hari karena masih agak cerah. Namun begitu siang sudah tidak memungkinkan karena kecepatan angin sampai 26 knot," kata Rasman di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Jakarta Utara, Senin (18/1/2021).

Dengan kecepatan angin seperti itu, menurut dia, operasi penyelaman dirasa begitu berbahaya. Oleh karena itu, hasil yang didapat tim SAR gabungan Sriwijaya Air SJ 182 pun cukup berkurang ketimbang hari-hari sebelumnya.

"Itu berbahaya untuk rekan-rekan kita apabila memaksakan untuk menyelam. Sehingga hasilnya tidak begitu banyak, atau mungkin di bawah juga sudah sangat jauh berkurang," jelas Rasman.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya