Unggahan Kontroversial Turis AS yang Ajak Pindah ke Bali Saat Pandemi Covid-19

Turis asal Amerika Serikat di Bali jadi viral. Apa penyebabnya?

oleh Komarudin diperbarui 18 Jan 2021, 19:48 WIB
Ilustrasi Bali (dok. unsplash/Jeremy Bishop)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang turis Amerika telah memicu perdebatan sengit di media sosial setelah cuitannya tentang kepindahannya ke Bali menjadi viral. Ia pun mengajak turis asing untuk pindah ke Bali saat pandemi Covid-19.

Reaksi berdatang dari hingga membuat turis perempuan tersebut mengunci akun Twitter-nya. Namun, laman Indy100.com, Senin (18/1/2021), menjelaskan tentang wanita tersebut.

Perempuan bernama Kristen Gray keluar dari pekerjaannya pada 2019 lalu. Ia dan pacarnya kemudian memutuskan untuk mencoba tinggal di Bali selama enam bulan.

Dia kemudian menjadi desainer grafis wiraswasta dan berhasil tinggal di sebuah rumah hanya dengan biaya 400 dolar AS atau sekitar Rp5,8 juta per bulan. Biaya hidupnya jauh lebih murah dibandingkan tinggal di Los Angeles yang bisa bisa menghabiskan biaya sekitar 1.300 dolar AS atau sekitar Rp18,5 juta per bulan.

Mereka sekarang telah berada di Bali selama setahun, dan dia mengatakan menjalani gaya hidup yang lebih baik. Dia bahkan menyebut Bali adalah "obat yang sempurna" untuk kesehatan fisik dan emosionalnya.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Biaya Hidup Rendah

Ilustrasi Bali (Dok.Unsplash)

Kristen juga menyebutkan manfaat hidup di Bali sebagai aman, biaya hidup rendah, gaya hidup mewah, dan ramah LGBT. Ia pun membagikan pengalaman positifnya sebagai perempuan kulit hitam dengan komunitas kulit hitam di Bali. Sebagai penutup, dia menautkan ke e-book Our Bali Life is Yours yang membantu orang lain mencapai mimpi yang sama dengan dirinya .

Dalam e-book tersebut, perempuan itu menceritakan tentang bagaimana cara menghindari aturan dan protokol kesehatan selama pandemi, memperpanjang visanya, dan tidak membayar pajak. Hal itu yang memancing reaksi dari warganet.

"Bali memang indah tetapi memiliki banyak efek negatif bagi wisatawan. Ya, menikmati pemandangan dan menganggap diri Anda cantik. Tetapi jika Anda berencana untuk pindah ke sana, silakan berinteraksi dengan penduduk setempat, hormati budaya mereka, cobalah berbicara dalam bahasa mereka, dan perhatikan pengaruh Anda," kata seorang warganet.

"Hei Kristen, dengan segala hormat, sebagai orang Indonesia, sejauh ini, ini adalah hal paling tidak sopan yang Anda lakukan untuk negara yang telah menampung Anda selama lebih dari enam bulan sekarang," kata seorang pengguna Twitter yang lain.


Nyepi di Bali tanpa Internet

Infografis Nyepi di Bali tanpa Internet

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya