Naila Novaranti dan RIO Hormati PPKM, Undur Jadwal Pembersihan Sampah Muara Cisadane

Penerjun payung wanita Naila Novaranti dan RIO menghormati PPKM dengan mengundur jadwal pembersihan sampah di Muara kali Cisadane, Kabupaten Tangerang.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 18 Jan 2021, 19:09 WIB
Naila Novaranti dan RIO. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Penerjun payung internasional Naila Novaranti dan organisasi Restoring Integrity To The Ocean, Inc alias RIO (PT. Indonesia Oceans Integrity) harus ikut serta dalam mematangkan persiapan menghormati aturan PPKM se-Jawa Bali karena Covid-19.

Alhasil, RIO dan Naila Novaranti mau tak mau harus menghormati imbauan tersebut dengan memutuskan untuk mengundur jadwal pembersihan sampah di Muara kali Cisadane, Kabupaten Tangerang.

Jadwal yang awalnya akan digelar pada 23 Januari, diganti menjadi awal Februari 2021 mendatang. Keputusan tersebut diambil saat RIO yang diwakili Keiran Kelly, menggelar survei kedua bersama tim DLHK Kabupaten Tangerang bersama Naila Novaranti dan beberapa relawan peduli sampah.


Sudah Mempersiapkan

Naila Novaranti dan RIO. (Ist)

Naila Novaranti yang turut serta menjadi relawan, menjelaskan bahwa rencana pengerukan sampah memang awalnya diatur pada bulan Januari. Namun wabah Covid-19 yang semakin masif serta penerapan PPKM se-Jawa Bali membuat rencananya bersama RIO mundur.

"Kita di sini, survei lapangan untuk memetakan apa-apa saja yang dibutuhkan, persiapan pengerukan di sekitar lokasi, alat berat yang bakal digunakan, jalur yang akan dilewati hingga perkiraan kendala yang kemungkinan dihadapi, dan bagaimana mengatasinya nanti," ujar Naila.

 


Tergantung Tinggi Air Laut

Naila Novaranti dan RIO. (Ist)

Menurut Naila, selain jalur perjalanan mengangkut sampah yang tidak mudah dijangkau, juga harus memperhatikan waktu air laut pasang dan surut. Karena sampah yang seperti pulau itu baru akan terlihat jelas jika air laut surut.

"Waktu air surut itu hanya berlangsung sebentar, kisaran empat jam. Jadi di saat itulah kita harus bekerja cepat untuk mengangkut sampah," jelas Naila.

 


Ratusan Relawan

Naila Novaranti dan RIO. (Ist)

Mengenai langkah pembersihan sampah dengan area hingga berkilometer yang membutuhkan banyak relawan, Naila mengungkapkan akan melibatkan sekitar 3000 Relawan.

"Meski yang terlibat nanti banyak, kita akan tetap dengan protokol kesehatan. Dan relawan ini tidak kumpul di satu titik. Karena luas areanya hingga 5 kilometer. Kan tugasnya juga terbagi, ada yang di kapal, ada alat berat, ada perahu-perahu kecil, dan sebagainya," ujar Naila.

 


Pesoalan Global

Kieran Kelly selaku Chief Executive Officer RIO, mengatakan hal tersebut saat berada di atas tumpukan sampah selama melakukan survei di lokasi pada Jumat (14/1/2021).

Selain itu, ia menyampaikan bahwa persoalan sampah bukan lagi persoalan satu negara. Tapi sudah menjadi persoalan global. Sampah di laut, katanya bisa mengotori wilayah laut di berbagai belahan dunia.

"Persoalan sampah persoalan kita semua. Kami siap membantu membersihkan sampah di muara Cisadane ini. Tentu kami juga butuh support dari berbagai elemen masyarakat. Terutama dari pemerintah pusat, dari pemerintah daerah, TNI, POLRI, dan stakeholder lainnya," ujar Kieran Kelly.

Dikatakan Kelly, siapa pun bisa membantu aksi pembersihan sampah ini.

Keiran juga menegaskan bahwa survei kembali dilakukan untuk memetakan berbagai langkah seperti persiapan pengerukan, seputar lokasi, alat berat, jalur pemindahan, sampai bagaimana mengatasi berbagai kendala yang bakal dihadapi saat pengerukan sampah besar-besaran yang rencananya akan dilakukan Februari mendatang.

 


Dukungan DLHK

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Tangerang, Ahmad Taufik, melalui telepon mengatakan bahwa pihaknya sangat senang jika memang ada yang mau membantu dalam mengatasi persoalan sampah ini. Kegiatan survei lokasi yang dilakukan juga telah berkoordinasi dengan Pemkab setempat.

"Memang kegiatan survei ini merupakan tindak lanjut dari hasil rapat koordinasi kita kemarin. Jika kita sudah survei kita tahu apa saja kendalanya. Yang terpenting koordinasi antar stakeholder karena ini pekerjaan besar. Kalau bisa juga melibatkan pusat dan provinsi," ujar Ahmad Taufik.

Ditambahkan Ahmad Taufik, pihaknya juga akan mendorong partisipasi masyarakat sekitar untuk ikut membantu pembersihan sampah di muara kali Cisadane.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya