Liputan6.com, Shanghai - Perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat (AS), Tesla Inc. telah meluncurkan proyek untuk memproduksi kendaraan Model Y di Gigafactory Shanghai, pabrik luar negeri pertamanya di luar Negeri Paman Sam, sejak Januari 2020. Pada Januari 2021, Tesla memulai pengiriman Model Y yang dirakit di China ke para pelanggannya.
Tesla Model Y yang dibuat di China tersebut mulai dijual pada 1 Januari. Dipatok dengan harga mulai dari 339.900 yuan (1 yuan = Rp2.173), Model Y mengikuti Model 3 sebagai mobil kedua yang dirakit di Gigafactory Tesla di Shanghai untuk dijual dan dikirim di China.
Pengiriman ke kota-kota lainnya akan dimulai dalam waktu dekat, menurut perusahaan itu, seperti dikutip dari Xinhua, Selasa (19/1/2021).
Advertisement
Sejauh ini, Tesla telah membangun dan membuka lebih dari 720 stasiun pengisian daya super cepat (supercharger), dengan lebih dari 5.700 unit mesin supercharger berada di China. Shanghai menjadi lokasi bagi 86 stasiun dan lebih dari 880 unit mesin supercharger.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bangun Pabrik Manufaktur Supercharger
Tesla juga berencana menginvestasikan 42 juta yuan bagi pembangunan pabrik manufaktur supercharger di Shanghai dengan kapasitas produksi tahunan awal diperkirakan mencapai 10.000 supercharger. Pabrik itu diperkirakan akan mulai beroperasi pada kuartal pertama 2021.
Tesla menyebut pihaknya akan menginvestasikan lebih banyak energi di China pada masa mendatang untuk mempromosikan pembangunan layanan dasar dan jaringan pengisian daya, serta akan melakukan inovasi pada model layanannya guna memberikan pengalaman bepergian menggunakan kendaraan listrik secara lebih baik kepada para pelanggannya.
Tesla mengirimkan sedan Model 3 buatan pabriknya di Shanghai ke pelanggan pada Januari 2020. Model itu dikirimkan ke para pelanggan di Eropa sejak Oktober 2020 lalu.
Advertisement