Liputan6.com, Banyumas - Sebanyak 4.000 warga lanjut usia di 80 desa dan kelurahan di Kabupaten Banyumas menjalani rapid test antigen. Lansia di atas 55 tahun dan yang memiliki penyakit bawaan menjadi sasaran karena rentan berakhir fatal jika sampai terpapar Covid-19.
Data Pemkab Banyumas, 90 persen pasien Covid-19 meninggal berusia di atas 55 tahun alias lansia dan memiliki komorbid atau penyakit penyerta.
Baca Juga
Advertisement
Untuk menekan korban jiwa, maka Banyumas mengantisipasi dengan mendeteksi sejak dini warga yang masuk dalam kelompok lansia, yang berkategori rentan tersebut.
Hasil tes langsung bisa diketahui. Jika menemukan hasil yang positif, maka akan ditindaklanjuti dengan tes PCR.
“Di Desa Sumampir telah dilakukan pengecekan 20 orang sementara negatif semua, sedangkan di Mersi 33 dan ditemukan dua orang positif yang ternyata bergejala dan akan kami amankan," kata Bupati Banyumas Achmad Husein saat memantau pelaksanaan tes cepat antigen lansia dan komorbid di Pendapa Kelurahan Sumampir, Kecamatan Purwokerto Utara, dan Pendapa Kelurahan Mersi Kecamatan Purwokerto Timur, Senin (18/01/2021).
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Mengurangi Angka Mortalitas
Hal ini dilakukan untuk mengurangi tingkat fatalitas dan pengobatan lebih awal. Untuk yang terdiagnosis positif akan dirujuk ke rumah sakit, sedangkan orang yang tanpa gejala akan menjalani isolasi mandiri di Baturrraden.
"Besok akan kami evaluasi apabila cara ini efektif mencegah kematian maka akan kita lakukan. Pengecekan hari ini berlangsung di 80 desa dan akan kita tambah secara bertahap," ujarnya
Tes cepat antigen dilaksanakan oleh 40 puskesmas yang ada di Kabupaten Banyumas. Setiap puskesmas melaksanakan tes cepat antigen di dua desa/kelurahan dengan sasaran di setiap titik minimal 50 orang.
"Hasilnya bisa ditunggu sekitar 30 menit. Kalau hasilnya positif, akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction) yang dilaksanakan di laboratorium pada hari itu juga," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, dr Setia Rini.
Advertisement