Datangi Korban Banjir Jember, Risma Bawa Popok hingga Susu

Mantan Wali Kota Surabaya itu juga sempat membantu relawan memasak di dapur umum dengan menumis sayuran.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jan 2021, 07:21 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat berada di lokasi bencana gempa Sulawesi Barat. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) membantu menyiapkan makanan nasi bungkus untuk para pengungsi banjir di dapur umum yang berada Kantor Desa Wonoasri, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin, 18 Januari 2021.

Dengan mengenakan kaos panjang warna putih, kerudung hitam dan celana hitam, Risma didampingi Bupati Jember Faida memantau kegiatan tim relawan di dapur umum yang menyiapkan makanan untuk nasi bungkus kepada warga terdampak banjir.

Mantan Wali Kota Surabaya itu juga sempat membantu relawan memasak di dapur umum dengan menumis sayuran di wajan besar, kemudian membantu membungkus nasi untuk korban banjir yang belum bisa memasak untuk kebutuhan sehari-hari, dilansir dari Antara.

"Saya berkunjung ke Jember dan melanjutkan ke Lumajang untuk memantau penanganan daerah yang terdampak bencana alam," katanya.

Tim relawan di dapur umum menyiapkan sebanyak 4.000 nasi bungkus yang akan dibagikan kepada warga di tiga desa yakni Desa Wonoasri, Curah nongko dan Andongrejo yang terdampak banjir.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Siapkan Perlengkapan Bayi

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Risma menjelaskan pihaknya telah menerima laporan bahwa pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing, namun Kementerian Sosial telah menyiapkan sejumlah bantuan untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu terjadi bencana.

"Kami mengirimkan bantuan sesuai dengan permintaan daerah seperti perlengkapan bayi dan susu ibu hamil. Kebutuhan itu diberikan atas permintaan daerah setempat dan kami juga mengirim bantuan berupa telur, beras, dan abon," katanya.

Sementara itu, Bupati Jember Faida mengatakan logistik makanan yang tersedia di gudang tersedia cukup dan logistik itu juga berasal dari masyarakat. Tim logistik mengelola dengan sangat baik, tercatat rapi, dan tertata rapi.

"Penanganan juga mencakup pemantauan kondisi kesehatan warga terdampak banjir dan berdasarkan data yang kami terima ada 88 ibu hamil dengan beberapa di antaranya memiliki risiko tinggi, kemudian sebanyak 66 lansia, dan 54 balita," ujarnya.

Sebanyak delapan kecamatan di Kabupaten Jember diterjang banjir bandang dan banjir kiriman, sehingga menyebabkan hampir 4 ribu lebih kepala keluarga yang terdampak banjir tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya