Demi Cegah COVID-19, Joe Biden Vs Donald Trump Soal Larangan Perjalanan dari Sejumlah Negara

Presiden terpilih AS Joe Biden meminta agar Amerika Serikat tetap memberlakukan larangan perjalanan dari sejumlah negara demi membendung infeksi COVID-19, berbeda dengan perintah dari Donald Trump.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 19 Jan 2021, 10:44 WIB
Seorang perempuan melakukan check in di Bandara Internasional Los Angeles di Los Angeles, California, 23 November 2020. Sekitar 1 juta orang Amerika memadati bandara dan pesawat menjelang libur Thanksgiving pekan ini bahkan saat kematian akibat COVID-19 melonjak. (AP Photo/Jae C. Hong)

Liputan6.com, Washington D.C - Juru bicara Presiden terpilih AS Joe Biden mengatakan AS akan mempertahankan larangan perjalanan dari Inggris, sebagian besar negara di Uni Eropa dan Brasil, meskipun ada perintah dari Presiden Donald Trump untuk mencabutnya.

Melansir BBC, Selasa (19/1/2021), Gedung Putih memutuskan pada hari Senin bahwa larangan masuk akan berakhir pada 26 Januari - enam hari setelah Biden menjabat.

Namun juru bicara Biden, Jen Psaki, mengatakan di Twitter bahwa sekarang bukan waktunya untuk mengurangi kebijakan larangan perjalanan.

Diketahui, AS memberlakukan pembatasan dari Eropa sejak Maret lalu dan larangan masuk Brasil diberlakukan pada Mei.

"Atas saran tim medis kami, pemerintah tidak bermaksud untuk mencabut pembatasan ini pada 26 Januari," cuit Psaki, segera setelah keputusan Presiden Trump dikeluarkan.

"Faktanya, kami berencana untuk memperkuat langkah-langkah kesehatan masyarakat seputar perjalanan internasional untuk lebih mengurangi penyebaran COVID-19."

Dia mengatakan bahwa dengan "varian yang lebih menular yang muncul di seluruh dunia, ini bukan saatnya untuk mencabut pembatasan perjalanan internasional".

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Beda Kebijakan dengan Donald Trump

Siluet pelancong dengan masker di samping kopernya di Bandara Internasional Los Angeles di Los Angeles, California, 23 November 2020. Sekitar 1 juta orang Amerika memadati bandara dan pesawat menjelang libur Thanksgiving pekan ini bahkan saat kematian akibat COVID-19 melonjak. (AP Photo/Jae C. Hong)

Hanya beberapa menit sebelumnya, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Presiden Trump telah menandatangani perintah yang mencabut larangan masuk di Inggris, Irlandia, wilayah Schengen di Eropa yang memungkinkan perjalanan melintasi perbatasan terbuka, dan Brasil mulai 26 Januari.

Larangan perjalanan untuk China dan Iran akan tetap berlaku, kata perintah itu.

Mengikuti perintah yang diumumkan minggu lalu oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, sebagian besar pelancong via jalur udara yang tiba di AS mulai 26 Januari harus memberikan tes COVID-19 yang menyatakan dirinya negatif atau bukti pemulihan dari penyakit untuk masuk.


Infografis Varian Baru Virus Corona di Inggris:

Infografis Varian Baru Virus Corona Hantui Inggris. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya