Sederet Fakta Marshaller, Juru Parkir Pesawat yang Mencuri Perhatian

Bekerja sebagai marshaller atau juru parkir pesawat ternyata tak sekadar mengandalkan gelar akademis.

oleh Asnida Riani diperbarui 19 Jan 2021, 12:02 WIB
Ilustrasi marshaller si juru parkir pesawat. (dok. pexels/Sunyu Kim)

Liputan6.com, Jakarta - Marshaller atau juru parkir pesawat bisa dikatakan sebagai salah satu pekerjaan yang sering tak masuk dalam radar atensi publik. Padahal, perannya tak kalah penting dalam dunia penerbangan.

Baru pada beberapa waktu lalu, jenis pekerjaan ini menarik perhatian melalui unggahan pengguna TikTok @kagaktaulupa03. Berawal dari bertanya soal cita-cita, ia kemudian mengunggah klip yang menampilkan juru parkir pesawat.

Yang menarik, ia memperlihatkan bahwa pekerjaan ini juga dilakukan para perempuan. Memegang tongkat LED, juru parkir wanita dengan cermat memandu pesawat hingga berhenti di tempat yang seharusnya. Dari sekian banyak, berikut beberapa fakta tentang pekerjaan juru parkir pesawat.

Pekerjaan Paling Menantang

Dalam sebuah kicauan pada 2018 lalu, pihak Angkasa Pura sempat menyebut bahwa juru parkir pesawat merupakan salah satu pekerjaan paling menantang. Marshaller bertugas memberi komando pada pilot untuk memarkir pesawat setelah mendarat.

Karenanya, mereka dituntut memiliki kecepatan dan ketepatan dalam memberi arahan. Sebelum akhirnya terjun ke lapangan, marshaller telah dibekali pelatihan khusus.

Pekerjaan Berantai

Melansir laporan Timeout, Selasa (19/1/2021), untuk setiap pendaratan, pengawas lalu lintas bandara akan berkomunikasi dengan pilot mengenai arah pesawat diizinkan mendarat.

Pilot kemudian akan berkoordinasi dengan teknisi perawatan pesawat yang akan menyampaikan informasi pendaratan dan parkir ke marshaller, di mana mereka bertanggung jawab untuk memberi sinyal parkir untuk dilihat pilot.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tak Sekadar Gelar Akademis

Ilustrasi pesawat terbang. (dok. unsplash/@skyler_tv)

Kendati bisa saja berbeda, namun pada umumnya, gelar diploma adalah persyaratan minimum untuk semua pelamar juru parkir pesawat. Namun, dalam proses jadi marshaller profesional, beberapa perusahaan meminta mengikuti kursus Faktor manusia (Human Factor).

Ini bermaksud mempelajari tentang keterbatasan tubuh manusia. Seperti berapa jam tidur yang dibutuhkan per malam sebelum bekerja dan pengenalan umum tentang setiap jenis pesawat.

Juga, yang paling penting, program pelatihan penyusunan di mana Anda mempelajari semua sinyal pengatur arah berdasarkan standar Organisasi Penerbangan Sipil Internasional.


Pakai Peralatan Pelindung

Ilustrasi marshaller si juru parkir pesawat. (dok. pexels/Luis Quintero)

Setidaknya ada empat alat keselamatan utama yang melindungi juru parkir pesawat dari bahaya. Pertama, sepasang penutup telinga untuk mengurangi kebisingan mesin pesawat.

Lalu, sepatu pengaman dengan penutup jari kaki yang terbuat dari logam guna menjaga kaki juru parkir pesawat tetap aman terlepas dari apa yang melewatinya. Selanjutnya, jaket rompi keselamatan warna neon untuk membuat marshaller terlihat secara visual oleh pilot.

Terakhir, sepasang tongkat sinyal LED yang bekerja pada shift malam. Sementara, pada shift siang, mereka menggunakan marshalling bat.


6 Cara Hindari COVID-19 Saat Bepergian dengan Pesawat

Infografis 6 Cara Hindari Covid-19 Saat Bepergian dengan Pesawat. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya