Liputan6.com, Jakarta Satgas Penanganan COVID-19 mengatakan bahwa tingkat kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan memakai masker dan menjaga jarak Sumatera dan Papua masih kurang.
Sonny Harry B. Harmadi, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas COVID-19 mengungkapkan, masih ada 85 kabupaten/kota yang kepatuhan memakai maskernya kurang dari 60 persen, dengan wilayah terbanyak di Sumatera dan Papua.
Advertisement
"Ini menjadi PR kita bersama untuk meningkatkan kepatuhan terhadap protokol kesehatan khususnya memakai masker di Sumatera dan Papua," kata Sonny dalam dialog virtual yang disiarkan di saluran Youtube BNPB Indonesia pada Senin (18/1/2021).
Sementara untuk jaga jarak, Sonny mengatakan masih terdapat sekitar 87 kabupaten/kota dengan tingkat kepatuhan menjaga jarak di bawah 60 persen, dengan mayoritas berada di Sumatera dan Papua.
Sonny mengatakan, ada beberapa faktor yang kemungkinan menyebabkan tingginya angka ketidakpatuhan protokol kesehatan di dua wilayah tersebut.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Pengetahuan Sudah Tinggi, Kepatuhan Belum Maksimal
"Kami lihat yang pertama biasanya pada masyarakat yang cenderung senang berkumpul, terus kemudian kekerabatannya cukup tinggi, itu cenderung sulit untuk mematuhi protokol kesehatan," ungkap Sonny.
Hal semacam itu seharusnya tidak menjadi alasan masyarakat untuk tidak mematuhi protokol kesehatan. "Karena kesadaran bersama itu menjadi sangat penting," ujarnya.
Terkait hal ini, Satgas pun mendorong Duta Perubahan Perilaku di Sumatera dan Papua untuk bekerja lebih keras agar edukasi ke masyarakat bisa lebih maksimal.
"Ini kelihatannya edukasi, pengetahuannya, belum maksimal di dua daerah itu. Sehingga itu yang menjadi target kami berikutnya."
Terkait kepatuhan Satgas pun juga mendorong diaktifkannya kembali posko-posko di tingkat komunitas. Hal ini sebagai bentuk pengawasan kepatuhan protokol kesehatan bersama di level komunitas.
"Sebetulnya pengetahuan masyarakat terhadap 3M ini sudah sangat tinggi. Bahkan beberapa survei sudah mendekati 100 persen, tetapi kepatuhannya yang belum terjadi secara maksimal," pungkas Sonny.
Advertisement