Hati-hati Pelesir di Kota Batu Selama Cuaca Buruk

Tempat wisata alam di Kota Batu harus mewaspadai potensi bencana longsor, pohon tumbang sampai luapan air Brantas selama cuaca buruk

oleh Zainul Arifin diperbarui 19 Jan 2021, 20:00 WIB
alun-alun Kota Batu Malang / Sumber: upload.wikimedia.org

Liputan6.com, Kota Batu - Masyarakat yang tetap berencana wisata di Kota Batu selama pandemi ini sebaiknya juga mengantisipasi cuaca buruk. Sebab beberapa tempat wisata alam masuk kategori zona rawan bencana seperti pohon tumbang, longsor sampai banjir.

Wisata di Kota Batu yang masuk rawan bencana itu beberapa di antaranya seperti kawasan Gunung Banyak, Coban Talun, Batu Flower Garden sampai wahana arung jeram. Pengelola objek wisata diimbau memprioritakan keselamatan pengunjung.

Achmad Choirur Rochim, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, mengatakan, banyak tempat wisata yang lokasinya berada jauh dari kawasan rawan bencana.

“Objek wisata tidak tutup, kami hanya mengimbau pengelola agar tetap waspada selama beroperasi,” kata Rochim.

Pengelola wisata arung jeram misalnya, harus benar-benar memerhatikan bila ada hujan lokal. Rochim mencontohkan, bila di kawasan Desa Sumberbrantas yang merupakan bagian atas Kota Batu hujan lebat sedangkan di wilayah bawah tak ada hujan.

“Maka berpotensi terjadi luapan air dari kawasan atas secara tiba-tiba, ini membayakan pengunjung,” ujar Rochim.

BPBD Kota Batu memetakan ada sedikitnya tiga wisata arung jeram di sepanjang aliran Sungai Brantas di Desa Pandanrejo sampai Desa Pendem. Sedangkan wisata alam seperti Coban Talun, Coban Rais dan sejenisnya juga berbahaya bila cuaca sangat buruk.

Pengelola tempat wisata harus memberi arahan kepada wisatawan agar tak mendekat ke titik rawan sungai dan air terjun. Tidak itu saja, petugas tempat wisata harus juga rajin memantau situasi di sekitar, apalagi bila sedang banyak pengunjung.

Hujan lebat diserai petir turut membahayakan keselamatan pengunjung. Semua tempat wisata di Kota Batu dengan konsep terbuka patut juga melihat fenomena alam itu. Sebab keselataman pengunjung jauh lebih utama.

“BPBD sendiri selalu rutin memberikan informasi laporan cuaca dari BMKG ke seluruh pengelola wisata,” kata Rochim.


Patuh Protokol

Petugas BPBD Kota Batu membersihkan jalur wisata Payung dari sisa material longsor dan pohon tumbang pada Senin, 18 Januari 2020. Pelancong diimbau berhati-hati selama cuaca buruk ini (BPBD Kota batu)

Pemerintah Kota Batu tak menerapkan kebijakan menutup tempat wisata. Baik karena pandemi maupun cuaca buruk yang diprediksi sampai satu bulan ke depan. Namun seluruh pengelola wisata diminta patuh protokol kesehatan.

“Juga harus mempertimbangkan kewaspadaan diri di tengah cuaca seperti sekarang ini,” ujar Rochim.

Sejak pergantian tahun ini hampir saban hari selalu terjadi bencana tanah longsor dan pohon tumbang di Kota Batu. Bencana terjadi di lereng perbukitan sampai tebing curam dekat jalan yang kerap ada pengendara melintas.

Catatan BPBD Kota Batu, antara 1 – 16 Januari 2021 ini terlah terjadi 33 kali bencana alam yang didominasi bencana longsor. Beruntung tidak ada korban jiwa, tapi kerugian material seluruhnya ditaksir mencapai Rp 1,6 miliar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya