Liputan6.com, Jakarta - Setelah sempat menguat signifikan, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) atau saham BUMI anjlok pada sesi pertama perdagangan saham Selasa, (19/1/2021).
Pada perdagangan sesi pertama, saham PT Bumi Resources Tbk merosot 6,92 persen ke posisi Rp 121 per saham. Saham BUMI sempat dibuka stagnan di posisi 130. Saham BUMI sempat berada di level tertinggi 138 dan terendah 121 per saham. Total frekuensi perdagangan 31.926 kali dengan nilai transaksi Rp 350,5 miliar.
Investor asing melakukan aksi beli Rp 7,3 miliar dan aksi jual Rp 132,4 miliar di saham BUMI. Sedangkan investor domestik melakukan aksi beli Rp 343,1 miliar dan aksi jual Rp 217,9 miliar.
Baca Juga
Advertisement
Saham BUMI melemah ini di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tertekan. Laju IHSG turun 0,59 persen atau 37,45 poin ke posisi 6.352,37. Indeks saham LQ45 susut 0,58 persen ke posisi 992,47. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.
343 saham melemah sehingga menekan IHSG. 139 saham menguat dan 135 saham diam di tempat. Total volume perdagangan 17,4 miliar saham dan nilai transaksi Rp 11,4 triliun. Sebagian besar sektor saham tertekan yang dipimpin sektor tambang melemah 2,83 persen, sektor saham konstruksi susut 1,3 persen dan sektor saham industri dasar melemah 1,28 persen.
Sebelumnya pada perdagangan 18 Januari 2021, saham BUMI naik 8,3 persen ke posisi Rp 130 per saham. Saham BUMI sempat berada di level tertinggi 156 dan terendah 116 per saham. Nilai transaksi harian saham Rp 905,8 miliar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham Tambang
Selain BUMI, saham tambang lain yang melemah antara lain saham TINS merosot 6,88 persen ke posisi Rp 2.030 per saham, saham ANTM tergelincir 6,87 persen ke posisi Rp 2.710 per saham, saham BRMS susut 4,08 persen ke posisi Rp 94 per saham.
Lalu saham MDKA merosot 3,64 persen ke posisi Rp 2.380 per saham, saham INCO turun 3,63 persen ke posisi Rp 5.975 per saham, dan saham ITMG tergelincir 1,98 persen ke posisi Rp 13.600 per saham.
Advertisement