Liputan6.com, Jakarta - Joe Biden dan Kamala Harris akan resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Preisden Amerika Serikat pada 20 Januari 2021 mendatang.
Dengan pola pikir dan gaya kepemimpinan yang berbeda dengan Donald Trump, bagaimana nasib masa depan hubungan ekonomi dan perdagangan Indonesia dan Amerika Serikat?
Advertisement
Menurut Ni Made Ayu Marthini, Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdangangan, dalam webinar Indonesian Insitute of Advances International Studies (INADI) pada Selasa pagi (19/1/2021), yang mengangkat tema "Prospek Hubungan Ekonomi dan Perdagangan Indonesia-AS di Era Biden", Biden akan mendepankan multilateralisme berbeda dengan Trump yang bilateralisme.
Walaupun menurutnya 'underline objective-nya' pasti sama dengan Trump, kebijakan-kebijakan Biden akan lebih teratur dan pasti.
"Tidak akan erratic seperti sebelumnya. Akan lebih measured dan pasti," katanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Arah Hubungan di Bawah Joe Biden - Kamala Harris
Berikut adalah empat poin kesimpulan versi pengamat soal masa depan hubungan ekonomi dan perdagangan Indonesia - Amerika Serikut di era Biden-Harris :
1. Arah kebijakan ekonomi dan perdanganan AS tidak berubah
2. Memadukan perspektif geo-politik dan geo-ekonomi guna mencapai manfaat maksimal dalam hubungan dagang dengan AS
3. Menentukan fokus
- Jangka pendek : mengisi pasar AS yang ditinggalkan RRT
- Jangka menengah/panjang : menjadi bagian dari supply chain AS dengan menciptakan iklim kondusif untuk menarik investasi dari AS
4. Secara paralel, meningkatkan intensitas kerjasama dalam fora multilateral seperti WTO, G20, APEC, dan lain lain.
Reporter : Paquita Gadin
Advertisement