Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mampu bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan saham, Selasa (19/1/2021). Saham UNVR menguat ini terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tertekan dan ada sentimen distribusi vaksin.
Mengutip data RTI, saham UNVR ditutup naik 1 persen ke posisi 7.575 per saham. Kenaikan saham UNVR ini terbatas menjelang penutupan perdagangan. Saham UNVR sempat dibuka naik signikan mencapai 300 poin ke posisi 7.800 dari penutupan perdagangan 18 Januari 2021 di posisi 7.500.
Saham UNVR sempat berada di level tertinggi 8.000 dan terendah 7.525 per saham. Total frekuensi perdagangan 48.740 kali Nilai transaksi harian saham Rp 868,3 miliar.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,06 persen ke posisi 6.321,85. Indeks saham LQ45 turun 0,92 persen ke posisi 989,05. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Sebanyak 362 saham melemah, 145 saham menguat dan 127 saham diam di tempat. Total volume perdagangan saham 23 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 17,5 triliun. Investor asing beli saham Rp 251,54 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.102.
Secara sektoral, 10 sektor saham kompak tertekan. Sektor saham tambang merosot 3,36 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham konstruksi susut 2,6 persen dan sektor saham industri dasar melemah 2,04 persen.
Saham UNVR menguat di tengah pemerintah akan menggandeng swasta untuk kerja sama distribusi rantai dingin vaksin COVID-19. Salah satu perusahaan yang dilibatkan antara lain PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) karena memiliki ekspertis rantai pasok yang sesuai kebutuhan.
Unilever memiliki salah satu lini bisnis es krim sehingga berpengalaman dalam hal jaringan penyimpanan mesin pendingin hingga ke daerah.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Tanggapan Unilever
Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti menyampaikan, perusahaan sudah bertemu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin terkait rencana distribusi vaksin dan pengalaman serta ekspertis yang dimiliki Unilever.
“Betul kami sudah bertemu dengan Bapak Menkes dan menyampaikan bahwa kami siap mendukung upaya-upaya untuk mengatasi pandemi, dalam hal ini khususnya terkait pelaksanaan program vaksinasi ke depannya. Saat ini detil mengenai kolaborasi tengah didiskusikan," ujar Ira Noviarti, dalam jawaban tertulis, Senin, 18 Januari 2021.
Ira juga menjelaskan bahwa hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk selalu mendukung dan bekolaborasi dengan pemerintah menghadapi berbagai tantangan, termasuk upaya penanganan COVID-19 yang hingga hari ini masih menjadi tantangan bagi masyarakat Indonesia.
“Seperti yang telah kami jalankan sejak awal pandemi dan sejak awal kami beroperasi, kami siap memberikan dukungan demi kebaikan bersama. Semoga komitmen kami ini menjadi pendorong berbagai pihak agar turut memberikan dukungan sehingga Indonesia semakin kuat dan segera bangkit," tegas Ira.
Sejak awal pandemi Unilever Indonesia mendukung upaya penanganan Covid-19 dalam berbagai bentuk termasuk penyediaan puluhan ribu test kit, alat dan produk sanitasi untuk masyarakat, serta APD dan paket makanan untuk nakes.
Advertisement
Penjelasan Menkes
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, pemerintah menggandeng pihak swasta untuk kerja sama distribusi rantai dingin vaksin Covid-19 demi mengatasi kendala distribusi dan kapasitas penyimpanan vaksin yang terjadi di daerah.
Menurut Budi, ada sejumlah perusahaan besar memiliki kemampuan jalur distribusi dingin dalam program vaksinasi Covid-19, dan Unilever dipandang sudah memiliki pengalaman panjang dalam rantai distribusi dingin.
Budi mengatakan kendala distribusi jalur dingin ini diketahui saat penyaluran 1,2 juta dosis vaksin Sinovac ke daerah-daerah. Dia menyebut sempat ada kendala di delapan provinsi lantaran kapasitas penyimpanan dinginnya tidak memadai untuk program vaksinasi Covid-19.
Menurut Budi, semua Dinas Kesehatan sebenarnya memiliki penyimpanan dingin. Namun tempat penyimpanan itu juga terisi dengan barang lain, seperti vaksin-vaksin selain vaksin Covid-19 dan reagen.
Solusi lainnya, kata Budi, ialah dengan menerapkan strategi reverse logistic. Ia mengaku telah berdiskusi dengan sejumlah ahli supply chain terkait hal ini. Strategi ini dilakukan dengan cara menyimpan vaksin di 70-80 titik, bukan langsung disalurkan ke sekitar 20 ribu Puskesmas yang ada di Tanah Air.
Untuk diketahui vaksin Covid-19 buatan Sinovac harus disimpan di tempat bersuhu 2-8 derajat Celcius. Menkes menyampaikan lebih mudah bagi pemerintah untuk mengontrol 70-80 titik penyimpanan ketimbang menyiapkan sistem suhu dingin di 20 ribu Puskesmas.