Beijing - China akhirnya berhasil membawa sampel bebatuan bulan ke Bumi, setelah hampir lima dekade berselang.
Rencananya, sampel tersebut akan dibagikan kepada peneliti dari negara lain asalkan para diplomat mereka dapat mematuhi aturan China terkait proses peminjaman dan pengembalian sampel bulan. Demikian seperti mengutip DW Indonesia, Selasa (19/1/2021).
Advertisement
Para diplomat dari berbagai negara diundang untuk mendengarkan Beijing menyusun aturan mengenai perawatan dan penanganan sampel bulan hingga bagaimana nantinya terobosan ilmiah akan dibagikan.
Wahana antariksa China Chang'e-5 mengambil sampel bebatuan bulan pada Desember tahun lalu. Keberhasilan ini menjadikan China sebagai negara ketiga yang mengambil sampe dari bulan setelah Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet pada 1960-an dan 1970-an.
"Kami masih dalam tahap persiapan awal meneliti sampel bulan," kata Pei Zhaoyu, Wakil Direktur Program Bulan China.
Para ahli berharap sampel yang dibawa pesawat ruang angkasa Chang'e-5 dapat memberikan informasi baru mengenai sejarah dan evolusi bulan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Material Sampel Bulan
Administrasi Luar Angkasa Nasional China mengungkapkan Chang'e-5 mengumpulkan sekitar 1,73 kilogram material dari Oceanus Procellarum atau "Ocean of Storms", sebuah area yang belum pernah dijelajahi manusia.
Ada dua sampel yang dibawa, satu berasal dari permukaan dan satu lainnya diambil dari kedalaman dua meter. Diperkirakan sampel dari area tersebut berusia 1,2 hingga 1,3 miliar tahun.
Setelah mendarat di Bumi pada 19 Desember 2020, sampel tersebut dikirim ke laboratorium milik Observatorium Astronomi Nasional di bawah koordinasi Akademi Sains China.
Advertisement