Melihat Persiapan Jelang Listyo Sigit Jalani Fit and Proper Test Calon Kapolri

Sebelumnya, surat pengajuan Listyo Sigit sebagai calon Kapolri sudah dikirim Presiden Jokowi ke DPR pada Rabu, 13 Januari 2021.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 20 Jan 2021, 09:31 WIB
Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo seusai memberikan keterangan dalam jumpa pers di Polda Metro, Jumat (27/12/2019). Pihak kepolisian merilis pelaku penyerangan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan yang merupakan anggota Polri berinisial RM dan RB. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kabareskrim Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon Kapolri.

Surat pengajuan Listyo Sigit sebagai calon Kapolri pun sudah dikirim Presiden Jokowi ke DPR pada Rabu, 13 Januari 2021.

DPR pun menindaklanjuti surat tersebut. Pada hari ini, Rabu (20/1/2021), DPR akan melakukan uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test kepada Listyo Sigit.

"Tesnya Rabu tanggal 20 (Januari) jam 10.00 WIB pagi," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni saat dikonfirmasi, Selasa, 19 Januari 2021.

Sebelum menjalankan uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test, Listyo Sigit menyerahkan makalah calon Kapolri kepada Komisi III DPR RI.

Makalah tersebut diserahkan lewat Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widodo, Kapolda Jatim Nico Afinta, dan Kadiv Propram Polri Irjen Ferdi Sambo di ruang Komisi III DPR.

"Kegiatan hari ini kita adalah menyerahkan naskah fit and proper test yang besok akan dilaksanakan, intinya itu saja. Kami hanya datang ke sini cuma mau menyerahkan itu mewakili calon Kapolri," kata Irjen Wahyu di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa, 19 Januari 2021.

Berikut melihat persiapan yang dilakukan Listyo Sigit Prabowo sebelum jalani uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test calon Kapolri dihimpun Liputan6.com:

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Komisi III Sudah RDP dengan Kompolnas

Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo memberi arahan pada penutupan Pelatihan Penanganan Tindak Pidana Pemilihan dan Laporan Sentra Gakumdu Pemilihan 2020, Jakarta, Kamis (27/2/2020). Pengarahan diberikan untuk Dirreskrimum hingga Kasubdit I/Kamneg Polda se-Indonesia (Liputan6.com/Johan Tallo)

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengatakan, Komisi III DPR sudah mengadakan rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) membahas calon Kapolri pada Senin 18 Januari 2021.

Sementara itu, Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto mengatakan, institusinya dalam rapat dengan Komisi III DPR Senin menjelaskan mekanisme terkait lima nama calon Kapolri yang disampaikan kepada Presiden Jokowi.

Menurut dia, Kompolnas telah melakukan tiga kali Focus Group Discussion (FGD) untuk meminta masukan masyarakat sebelum mengusulkan nama-nama calon Kapolri.

"Pertama 'FGD' dengan anggota Polri aktif dari angkatan 1989-1995 karena mereka yang akan dipimpin nanti; kedua dengan perwakilan masyarakat, tokoh masyarakat, LSM, akademisi dan tokoh agama. Lalu 'FGD' ketiga dengan para purnawirawan, mantan Kapolri dan Wakapolri yang tergabung dalam Persatuan Purnawirawan Polri," kata Benny usai menghadiri RDPU Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta.

Menurut dia, dari hasil FGD itu maka disusun kriteria Kapolri yang diharapkan masyarakat, lalu didata anggota Polri aktif berpangkat Komjen atau Bintang Tiga. Dari hasil pendataan itu dia mengatakan, ada 14 nama anggota Polri aktif dan kemudian Kompolnas mulai melakukan seleksi.

"Kami mulai seleksi, yang masa dinasnya kurang dari dua tahun kami 'drop', dua tahun lebih kami masukan. Berarti sudah berkurang banyak," ujar Benny.

Setelah itu menurut dia, Kompolnas melihat rekam jejak karena ada yang belum pernah menjadi Kapolda, itu dicoret hingga mengerucut pada lima nama yaitu Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, Komjen Pol Boy Rafly Amar, Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Komjen Pol, Arief Sulistyanto, dan Komjen Pol Agus Andrianto.

Dia menjelaskan, setelah mendapatkan lima nama tersebut, Kompolnas melakukan analisis SWOT yaitu apa saja kekuatan, kelebihan, kelemahan, potensi, dan peluang masing-masing calon Kapolri.

"Lalu kami mendengarkan masukan dari berbagai pihak, misalnya, bagaimana kepribadian yang bersangkutan maka kami mendengarkan dari mantan anak buah dan teman-temannya," tutur-nya.

Setelah itu menurut dia, Kompolnas mengajukan lima nama tersebut kepada Presiden Jokowi untuk dipilih sebagai calon Kapolri.

 


Harapan DPR soal Makalah Calon Kapolri Listyo Sigit

Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (kiri) saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (19/2/2020). RDP membahas kasus penjualan kondensat jatah negara oleh PT Trans Pacific Petrochemical Indotama. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Ketua Komisi III DPR RI Herman Herry berharap arah kebijakan calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo bisa relevan dengan upaya mitigasi atas ancaman keamanan nasional seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi.

Hal tersebut disampaikan oleh pria yang akrab disapa HH ini terkait rencana penyerahan makalah calon Kapolri kepada Komisi III DPR RI pada Selasa, 19 Januari 2021.

"Rencananya pada pukul 14.00 WIB hari ini akan digelar rapat pimpinan dan Kapoksi dalam rangka mempersiapkan proses fit and proper test calon Kapolri esok hari. Kemudian pada pukul 15.00 WIB rencananya tim ahli dari calon Kapolri akan menyerahkan makalah calon Kapolri kepada Komisi III yang mana isinya merupakan arah serta kebijakan Kapolri ke depan. Makalah ini akan dipelajari oleh anggota Komisi III sebagai bahan untuk uji kelayakan dan kepatutan," kata Herman dalam keterangannya.

Herman juga menyampaikan harapannya agar isi makalah Calon Kapolri relevan dengan masalah yang dihadapi bangsa ini.

"Saya berharap arah dan kebijakan calon Kapolri yang tertuang dalam makalah itu selaras dan relevan terhadap tantangan nasional yang dihadapi bangsa ini, salah satunya terkait pesatnya perkembangan teknologi informasi dalam memasuki revolusi industri 4.0. Kita berharap calon Kapolri dapat memitigasi ancaman-ancaman yang muncul terhadap keamanan nasional, sekaligus membangun sistem teknologi dan digitalisasi data," ucapnya.

Politikus PDIP itu meminta kebijakan Listyo Sigit sebagai calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis bisa lebih menekankan pendekatan keadilan restoratif (restorative justice).

"Kita berharap ke depan ada perubahan paradigma bahwa kinerja petugas kepolisian sebagai aparat penegak hukum tidak melulu diukur dari banyaknya tersangka yang diajukan ke pengadilan dan dijatuhi hukuman," kata Herman.

"Pendekatan restorative justice semestinya bisa lebih dikedepankan untuk memenuhi rasa keadilan semua pihak dengan melibatkan korban, pelaku, dan masyarakat sekitar," tandas dia.

 


Makalah Calon Kapolri Listyo Sigit Sudah Diserahkan

Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Pranowo memberi arahan pada penutupan Pelatihan Penanganan Tindak Pidana Pemilihan dan Laporan Sentra Gakumdu Pemilihan 2020, Jakarta, Kamis (27/2/2020). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Makalah calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo telah diserahkan ke Komisi III DPR RI. Makalah tersebut diserahkan lewat Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widodo, Kapolda Jatim Nico Afinta, dan Kadiv Propram Polri Irjen Ferdi Sambo di ruang Komisi III DPR.

"Kegiatan hari ini kita adalah menyerahkan naskah fit and proper test yang besok akan dilaksanakan, intinya itu saja. Kami hanya datang ke sini cuma mau menyerahkan itu mewakili calon Kapolri," kata Irjen Wahyu di Kompleks Parlemen Senayan.

Irjen Wahyu juga tidak menyampaikan bocoran terkait isi makalah tersebut. Usai menyerahkan makalah Komjen Listyo Sigit Prabowo, Wahyu langsung meninggalkan Komisi III DPR.

Sementara itu, anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani menyebut, makalah calon Kapolri yang diserahkan berjudul "Transformasi Menuju Polri yang Presisi: Prediktif-Responsibilitas-Transparasi Berkeadilan."

Arsul menyatakan, makalah yang telah diserahkan akan dipelajari oleh tiap anggota Komisi III untuk menjadi bahan pembahasan saat fit and proper test besok.

"Sore dan malam ini kami bisa mendalami, masing-masing fraksi," tegas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya