Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) bersama PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk dan PT Tirta Gemah Ripah (TGR) membentuk usaha patungan di bidang jasa penyediaan air minum.
Usaha patungan ini dibentuk pada 15 Januari 2021 yang diberi nama PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur. Pembentukan usaha patungan ini untuk melaksanakan kewajiban sebagai pemenang tender proyek strategis nasional (PSN), yang salah satunya mendirikan perusahaan patungan sebagai pelaksana proyek.
Perseroan menyetor modal awal pada badan usaha sebesar Rp 3 miliar. Persentase kepemilikan saham pada badan usaha antara lain PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk sebesar 60 persen, PT Wijaya Karya Tbk sebesar 30 persen, dan PT Tirta Gemah Ripah sebesar 10 persen.
Baca Juga
Advertisement
"Pelaksanaan pembentukan usaha patungan ini memberikan dampak yang positif bagi keberlangsungan kegiatan usaha perseroan," dikutip dari keterbukaan informasi yang diteken Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk Mahendra Vijaya.
Ia menambahkan, perusahaan patungan ini juga memberikan nilai tambah melalui investasi yang dilakukan perseroan berupa pembentukan usaha patungan untuk melaksanakan proyek di bidang jasa penyediaan air minum. Hal ini tetap memperhatikan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pada penutupan perdagangan Selasa, 19 Januari 2021, saham PT Wijaya Karya Tbk (Wika) merosot 6,67 persen ke posisi Rp 2.100 per saham. Total frekuensi perdagangan 22.690 kali dengan nilai transaksi Rp 280 miliar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Belanja Modal Wijaya Karya
Sebelumnya, PT Wijaya Karya (WIKA) telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp3 triliun untuk 2021. Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya (Wika) Mahendra Vijaya saat berbincang di acara InvesTalk Series, Rabu, 13 Januari 2021.
"Untuk tahun 2020 capex kami itu sebesar Rp2,395 triliun. Untuk tahun 2021 ada peningkatan menjadi Rp3 trilun untuk capex kami," kata Wijaya.
Saat disinggung untuk apa saja capex yang telah disiapkan, Vijaya mengaku sebagian besar akan digunakan untuk investasi kontrak yang telah terjadi pada 2020.
"Jadi memang rencana capex sebesar Rp3 triliun itu banyak terpakai untuk investasi yang sudah jalan sebelumnya, seperti Jalan tol PP Semarang Demak yang sudah kontrak di tahun 2020," ujar dia.
Selain itu, capex yang telah dianggarkan diakui Vijaya masih sangat konservatif sehingga mampu mendukung kinerja Wika dan mencapai target yang telah ditetapkan.
"Untuk tahun 2021, nilai capexnya masih relatif koservasif. Kita lanjut dengan harapan segera diselesaikan dan rencana untuk investasi segera tersusun," tutur dia.
Advertisement