Vaksinasi Covid-19 Bikin Pelaku Usaha Properti Indonesia Kian Optimis

Vaksinasi Covid-19 tahap awal memberi dampak positif dan optimisme sendiri terhadap dunia properti di Indonesia.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 20 Jan 2021, 12:30 WIB
Pengunjung melihat maket perumahan di pameran properti di Jakarta, Kamis (8/9). Dengan dilonggarkannya rasio LTV, BI optimistis pertumbuhan KPR bertambah 3,7%year on year (yoy) hingga semester I-2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Vaksinasi Covid-19 tahap awal untuk para tenaga kesehatan (Nakes), ternyata memberi dampak positif dan optimisme sendiri terhadap dunia properti di Indonesia.

Menurut Andreas Raditya, General Manager Marketing Ciputra Group, salah satu sektor yang akan bangkit lebih dulu dari efek pandemi adalah sektor properti. Sinyal tersebut sudah mulai terlihat sejak akhir tahun lalu.

Optimisme itu, kata Raditya, juga tampak dari keputusan pemerintah mencanangkan pertumbuhan mencapai 4,5 persen di tahun ini. Sebelumnya pada akhir tahun pertumbuhan hanya sebesar 0,2 persen, dimana kuartal ketiga minus 3,49 persen.

“Berbagai regulasi seperti Undang-Undang Cipta Kerja juga akan memberikan efek positif. Selain itu, langkah kongkrit pemulihan ekonomi terus dilakukan pemerintah, seperti dukungan perbankan hingga dibentuknya Lembaga Pengelola Investasi (LPI) pada akhir tahun lalu,"ungkap Raditya, Rabu (20/1/2021).

LPI berfungsi mengelola investasi dan bertujuan meningkatkan dan mengoptimalkan nilai investasi yang dikelola secara jangka panjang dalam rangka mendukung pembangunan secara berkelanjutan. Beberapa negara maju telah siap menginvestasikan dananya yang ditujukan untuk berbagai sector di Indonesia.

Terkait menurunnya pasar properti pada kuartal kedua, Andreas berpendapat, hal tersebut tidak terlalu merisaukan, karena pada kuartal ketiga sampai pada akhir tahun 2020 perekonomian Indonesia terus membaik. Ini merupakan hal positif yang akan mengurangi kekhawatiran pasar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kondisi Ekonomi

Maket rumah yang dipamerkan dalam pameran Indonesia Property Expo (IPEX) 2017 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (11/8). Pameran proyek perumahan ini menjadi ajang transaksi bagi pengembang properti di seluruh Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menurutnya, jika pandemi berhasil dikendalikan kondisi ekonomi negara pun akan kembali pulih. “Meski saat ini permintaan pasar belum membaik, namun tren perekonomian akan tumbuh positif di tahun 2021 dapat memberikan harapan pasar properti, khusus hunian vertikal (apartemen) yang memang masih sangat dibutuhkan masyarakat perkotaan, baik untuk tempat tinggal maupun sarana investasi,” tuturnya.

Diakuinya, pada tahun ini investor maupun end user akan lebih selektif dalam memutuskan transaksi propertinya. Menyurutnya, hal tersebut menarik dan jadi peluang, karena artinya pasar bukan tidak mempunyai uang, tapi mereka hanya menunda pembelian mencari produk yang tepat, menguntungkan untuk investasi dan bagi end user sesuai kebutuhannya.

Keyakinan Raditya ini juga tak terlepas dari tetap positifnya respon pasar terhadap pemasaran apartemen Newton 1 dan Newton 2 yang berada di kawasan Ciputra World 2 Jakarta, Jakarta Selatan. Dan sejak awal Oktober 2020 apartemen The Newton 1 yang dikembangkan Ciputra Group ini berhasil memenuhi kewajibannya dengan memberikan komitmen, serah terima kunci tepat waktu.

"Serah terima kunci ini pada unit apartemen The Newton 1, yang merupakan salah satu tower dari pengembangan kawasan Ciputra World 2 Jakarta. Prosesnya dengan mengikuti protokol kesehatan sesuai aturan Pemprov DKI Jakarta," katanya.

Jumlah unit apartemen yang diserahkan pada pemiliknya sebanyak 390 unit dari total 430 unit. Raditya berharap, ketepatan waktu serah terima unit apartemen meski di masa pandemi akan memberikan kepercayaan masyarakat konsumen sehingga berdampak positif terhadap pertumbuhan pasar properti tahun ini. (Pramita Tristiawati)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya