Liputan6.com, Jakarta - Kemajuan teknologi berjalan beriringan dengan kehadiran ragam prosedur kecantikan yang beredar di masyarakat, termasuk filler bibir. Namun nyatanya, tak sedikit insiden tak menyenangkan yang terjadi pada mereka yang memilih untuk filler bibir.
Salah satunya menimpa seorang perempuan Inggris bernama Louise Smith. Dilansir dari laman The Sun, Rabu (20/1/2021), bibirnya menjadi bengkak tiga kali lipat, menggumpal, dan tampak agak miring setelah filler.
Kondisi ini didapatkan Louise setelah menjalani filler bibir sebelum Natal. Louise ingin bibir kecilnya terisi untuk meningkatkan kepercayaan diri dan membuat janji untuk lip filler di sebuah salon.
Baca Juga
Advertisement
Bibirnya disuntikkan 1,1 mililiter filler di salon dengan biaya 80 Pound sterling atau setara Rp1,5 juta. Namun perempuan berusia 25 tahun ini mengklaim prosedurnya sangat menyakitkan sehingga ia hampir pingsan.
Filler itu mengubah bibirnya membengkak, terasa menggumpal, dan tidak rata. Perempuan asal West Sussex ini menyebut pembengkakan akan berkurang dalam satu dan dua hari, namun itu membuatnya tidak nyaman.
"Saat bengkak berkurang, bibir tidak terasa lebih baik karena miring dan tidak seimbang. Menyedihkan melihat ke cermin, wajah saya seperti dipukul beberapa kali, mengerikan," katanya.
Louise menyebut benjolan masih terasa sakit dan ia diberitahu untuk memijatnya untuk membantu menghilangkan bengkak secara perlahan. Namun, bengkak itu terasa sakit karena benjolan di bibir sangat padat, besar, dan dalam.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tergiur Harga Murah
Louise memilih prosedur murah setelah melihat iklan di Facebook yang mengaku berasal dari praktisi berpengalaman. Meski awalnya ragu, Louise dan temannya memutuskan melanjutkan perawatan sebagai hadiah sebelum Natal.
"Dia mengiklankannya sebagai penawaran Natal senilai 80 Pound sterling, tersebar di seluruh Facebook dan di semua halaman penjualan. Saya mengirim pesan kepadanya dan bertanya mengapa itu sangat murah, dia bilang dia baru di daerah itu dan perlu membangun basis klien," jelas Louise.
"Dia mengatakan kepada saya bahwa dia memiliki pengalaman dua tahun, memberi saya Instagram untuk dilihat tetapi sebenarnya tidak ada gambar apa pun," tambahnya.
Setelah bibirnya membengkak, Louise panik mengirim pesan kepada praktisi itu dan mengklaim dia diblokir dan tidak dapat menghubunginya. Bingung cara menghubunginya, ia terpaksa menghubungi di unggahan Facebook yang sekarang sudah dihapus dan meminta pengembalian dana, yang akhirnya dia terima.
Louise meminta nasihat dari praktisi lain yang menasihatinya untuk membiarkan bibirnya dan dengan kemungkinan menjalani perawatan lebih lanjut dalam waktu beberapa bulan. "Saran saya untuk orang-orang yang ingin memperbaiki bibirnya adalah dengan memeriksa halaman bisnis, membaca ulasan, menanyakan kualifikasi mereka, serta gambar sebelum dan sesudah," kata Louise.
Advertisement