Asteroid Sepanjang Paus Biru Diprediksi Lintasi Bumi 22 Januari 2021

Pengamatan NASA mengungkapkan bahwa akan ada asteroid yang melintas dekat Bumi, kira-kira sedekat antara Bumi dengan Bulan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 20 Jan 2021, 20:40 WIB
Ilustrasi lintasan asteroid menuju Bumi. (Sumber Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Batu angkasa luar yang dikenal sebagai 2020 YE5 saat ini sedang melewati Mars. Asteroid itu menuju ke luar Matahari sebelum menyelesaikan orbit lainnya. Batu angkasa luar sebesar 55 meter itu juga akan berayun di dekat Bumi, ungkap NASA.

Dengan panjang 23 meter, asteroid itu seukuran paus biru, demikian dikutip dari laman express.co.uk, Rabu (20/1/2021).

Asteroid itu bergerak dengan kecepatan 10,5 kilometer per detik atau 37.800 kilometer per jam.

Dengan kecepatan itu, ia bisa dengan mudah menyelesaikan satu lingkaran penuh Bumi hanya dalam satu jam.

Pengamatan NASA mengungkapkan bahwa asteroid itu akan sangat dekat dengan Bumi, kira-kira sedekat antara Bumi dengan Bulan.

Rata-rata jarak Bulan adalah 384.000 kilometer dari Bumi.

Menurut NASA, asteroid itu akan mendekati Bumi pada 22 Januari 2021.

Dalam kasus khusus ini, NASA telah mengesampingkan kemungkinan dampak dengan Bumi dan tidak mengharapkan ada hal yang berubah.

Meskipun mungkin tampak seperti jarak yang tidak mengancam, jarak itu cukup dekat bagi NASA untuk menentukannya sebagai Objek Dekat Bumi (NEO).

 

Load More

Simak video pilihan di bawah ini:


Asteroid Hantam Rusia

Ciri-ciri Asteroid (Sumber: Pixabay)

Asteroid masa kini kebanyakan berasal dari serpihan-serpihan yang tersisa dari aglomerasi awal planet-planet dalam yang mencakup Merkurius, Venus dan Mars.

Bahkan jika asteroid itu bertabrakan dengan planet kita, itu tidak akan menimbulkan risiko besar dan akan memiliki dampak yang kira-kira sama dengan meteor Chelyabinsk.

Pada 2013, sebuah batu luar angkasa setinggi 20 meter meluncur ke arah Bumi, menembus atmosfer sebelum meledak di atas kota Chelyabinsk, Rusia.

Ledakan asteroid tersebut sangat dahsyat hingga menyebabkan kerusakan lebih dari 7.000 bangunan dan melukai lebih dari 1.400 orang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya