Kemenkes Datangkan Tim Tracing COVID-19 ke Pengungsian Gempa Sulbar

Kemenkes mendatangkan tim tracing COVID-19 ke pengungsian gempa Sulbar.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 20 Jan 2021, 17:18 WIB
Foto udara menunjukkan tenda-tenda di tempat penampungan darurat di Mamuju (19/1/2021). Basarnas menyebut hingga pukul 16.00 WIB, Senin (18/1/2021) sebanyak 84 orang meninggal akibat gempa yang terjadi di Sulawesi Barat (Sulbar). (AFP/Adek Berry)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan mendatangkan tim pelacakan kontak (tracing) COVID-19 ke pengungsian gempa Sulawesi Barat (Sulbar). Tim tersebut bertugas melakukan pelacakan kontak di titik pengungsian untuk menekan penyebaran virus Corona.

Kepala Pusat Krisis Kemenkes RI Budi Sylvana mengatakan, ada dua tim pelacakan kontak yang didatangkan, yaitu dari Jakarta dan Makassar, Sulawesi Selatan.

"Kami telah mendatangkan beberapa tim dari Jakarta maupun Makassar untuk melakukan proses tracing di titik pengungsian guna menekan potensi penularan COVID-19," kata Budi dalam Konferensi Pers Penanganan Bencana Pasca Gempa M 6,2 Sulbar pada Selasa, 19 Januari 2021.

Tak hanya pelacakan kontak, Kemenkes melakukan proses skrining dan pemeriksaan (testing) ulang kepada masyarakat terdampak gempa Sulbar. Upaya ini dilakukan supaya terdeteksi pemisahan pasien lebih dini, antara yang terpapar COVID-19 dan yang tidak terpapar.

“Pada Selasa, 19 Januari 2021, kami sudah melakukan proses skrining ulang dan testing di rumah sakit. Dalam satu sampai dua hari ke depan, Kemenkes dapat mengetahui serta memisahkan langsung pasien positif dan negatif COVID-19,” terang Budi.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Tes Antigen dan PCR untuk Korban Terdampak Gempa Sulbar

Seorang gadis duduk di antara tenda-tenda saat orang-orang yang terkena dampak tinggal di kamp sementara di Mamuju, Senin (18/1/2021). Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 yang terjadi pada Jumat (15/1) dini hari mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia. (AFP/Adek Berry)

Dalam upaya tanggap gempa Sulbar, Kemenkes juga memisahkan pasien positif dan negatif COVID-19 di rumah sakit serta memastikan proses testing, baik tes antigen maupun Polymerase Chain Reaction (PCR) berjalan baik.

Untuk mendukung pelaksanaan tes antigen dan PCR, Kemenkes mendatangkan mobil PCR dari Makassar. Tes COVID-19 ini pun bisa dilakukan di Kabupaten Mamuju.

“Per 19 Januari 2021, Kemenkes mendatangkan mobil PCR dari Makassar beserta timnya, sehingga pemeriksaan PCR maupun antigen bisa langsung dilaksanakan di Kabupaten Mamuju,” tutur Budi melalui keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

Di tengah bencana dan pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, Budi kembali mengingatkan kepada seluruh warga Sulawesi Barat untuk mengutamakan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir yang telah disediakan, disiplin menggunakan masker serta menjaga jarak.


Infografis Gempa Beruntun dan Kuat Guncang Majene - Mamuju

Infografis Gempa Beruntun dan Kuat Guncang Majene - Mamuju. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya