Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih memprediksi akumulasi kasus COVID-19 menembus 1 juta dalam 10 hari ke depan. Prediksi tersebut melihat total akumulatif konfirmasi positif harian yang berada di atas 900.000 kasus.
Seperti hari ini, 20 Januari 2021, penambahan kasus COVID-19 mencapai 12.568, sehingga akumulatif 939.948 orang terkonfirmasi positif. Upaya mengerem kasus baru COVID-19 di hulu (masyarakat) dengan disiplin protokol kesehatan dinilai Daeng tidak akan bisa cepat terwujud.
Advertisement
"Kita pakai real data saja. Kalau sehari saja, kasus baru COVID-19 yang bertambah di atas 10.000, lalu dikalikan 10 hari. Itu (penambahan total akumulatif) sudah melebihi 100.000," terang Daeng saat dialog Darurat Cegah 1 Juta Penderita COVID-19 di Tanah Air, Selasa (19/1/2021).
"Prediksinya 1 juta kasus akan tembus. Saya kira kita tidak bisa ngerem dalam 10 hari pada bagian pencegahan di hulunya. Ya, tidak akan bisa secepat itu. Karena dalam 10 hari ini atau dua minggu ke depan masih kondisi dampak dari kegiatan pada Desember 2020."
Kegiatan pada Desember 2020, sebut Daeng, ada gelar pilkada, libur Natal dan Tahun Baru 2021.
"Jadi, dampak kegiatan dan liburan itu sampai akhir Januari 2021 mungkin masih terasa. Dan penambahan kasus COVID-19 per hari yang di atas 10.000, mungkin dalam 10 hari ini masih akan muncul," imbuh Daeng.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Strategi Hadapi 1 Juta Kasus COVID-19
Daeng melanjutkan sebenarnya melihat jumlah akumulatif konfirmasi positif COVID-19 yang semakin bertambah, bahkan diprediksi mencapai 1 juta kasus, tidak perlu risau. Kuncinya, harus ada strategi yang dipersiapkan.
"Melihat angka-angka itu kita tidak perlu risau, asalkan kita persiapkan semua (strategi). Penambahan kasus imemang terus bertambah, tetapi kita ketahui porsi yang besar lebih dari 80 persen Orang Tanpa Gejala (OTG) dan ringan dan 15 persen pasien gejala sedang," katanya.
"Sehingga dengan prediksi penambahan yang mungkin nanti tembus 1 juta kasus, strategi pelayanannya tentu memastikan ruang perawatan, ketersediaan alat, obat-obatan, dan tenaga kesehatan juga medis."
Dari jumlah proporsi pasien OTG dan gejala sedang, menurut Daeng, kalau ada yang sakit bisa segera ditangani, maka angka kesembuhan kemungkinan akan lebih besar.
Advertisement