Ketar-Ketir Usai Kabid DKP3 Majalengka Meninggal Positif Covid-19

Seorang Kabid di DKP3 Majalengka meninggal dunia setelah tertular virus Corona, diduga dari besannya yang datang dari Bandung

oleh Panji Prayitno diperbarui 21 Jan 2021, 02:30 WIB
Petugas memakamkan jenazah dengan protokol COVID-19 di area khusus TPU Srengseng Sawah, Jakarta, Selasa (19/1/2021). Hingga Selasa (19/1) siang, TPU Srengseng Sawah telah memakamkan 388 jenazah dengan protokol COVID-19 atau setengah kapasitas lahan yang disediakan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Majalengka - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Majalengka memutuskan tidak menerima tamu di kantor demi pencegahan penyebaran Covid-19.

Sebelumnya, seorang kepala bidang di dinas tersebut meninggal dunia akibat Covid-19. Kepala DKP3 Majalengka Iman Firmansyah mengatakan, layanan masyarakat dibatasi.

"Mulai hari ini kami total tidak menerima tamu dari luar kantor dulu dan WFH, 50 persen sisanya di rumah," kata Irman saat dikonfirmasi, Rabu (20/1/2021).

Dia mengatakan tidak menerapkan lockdown secara total di kantornya usai kasus meninggalnya pegawai DKP3 Majalengka. Namun, DKP3 Majalengka memperketat protokol kesehatan demi tetap melayani masyarakat.

Dia menjelaskan, seorang Kabid di DKP3 Majalengka meninggal dunia setelah tertular virus Corona, diduga dari besannya yang datang dari Bandung.

"Iya meninggalnya hari Selasa kemarin jam lima sore," kata dia.

Sekitar dua minggu lalu, lanjut Iman, Kabid tersebut mengantar saudaranya setelah isolasi. Beberapa waktu kemudian, kedatangan besan dari Bandung. Belakangan diketahui si besan positif Covid-19. Kabid tersebut mulai merasakan tidak enak badan beberapa saat setelah itu.

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Komorbid

"Beliau juga ada penyakit bawaan yaitu maag jadi setelah diperiksa ke klinik sempat dites rapid biasa hasilnya nonreaktif," kata dia.

Namun, lambat laun kondisi kesehatannya semakin menurun. Sang kabid kemudian diperiksa ke rumah sakit Sumber Waras.

Iman menyebutkan, dalam pemeriksaan kesehatan, anak buahnya dites swab dan hasilnya positif.

"Kami di internal selalu menerapkan prokes dan jaga jarak termasuk saya juga dengan pegawai lain," ujar Iman.

Usai diketahui positif Covid-19, anak buah Iman langsung diisolasi di rumah sakit Sumber Waras. Namun, lima hari kemudian sang kabid tak tertolong dan mengembuskan napas terakhir.

Iman mengaku tak bisa berbuat banyak atas Covid-19 yang memapar anak buahnya itu. Bahkan, istri dan anak kabid juga ikut positif.

"Kami turut mendoakan di kantor kami sempatkan gelar tahlilan mendoakan almarhum," ujar Iman.

Sementara ini, penjabat kabid akan digantikan oleh pegawai lain sebagai plt.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya