Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (Dolar AS) menguat pada perdagangan Kamis pekan ini. Kurs rupiah berpeluang terus menguat seiring optimisme pasar terhadap pemerintahan Joe Biden.
Mengutip Bloomberg, Kamis (21/1/2021), rupiah dibuka di angka 14.022 per dolar AS, menguat tipis dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya di level 14.035 per dolar AS.
Advertisement
Sejak pagi hingga pukul 10.45 WIB hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.006 per dolar AS hingga 14.035 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 0,20 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.039 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.065 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures mengatakan, pada hari ini rupiah mungkin masih berpeluang menguat terhadap dolar AS.
"Rupiah berpotensi menguat didukung optimisme pasar terhadap potensi pemulihan ekonomi AS yang lebih cepat dan rencana stimulus fiskal besar AS di bawah kepemimpinan Joe Biden," ujar Ariston dikutip dari Antara, Kamis (21/1/2021).
Menurut Ariston, optimisme tersebut mendorong pelaku pasar kembali masuk ke aset berisiko dan mendorong pelemahan dolar AS.
Di sisi lain, lanjutnya, pasar masih mewaspadai kenaikan kasus positif COVID-19 di Tanah Air.
"Hal tersebut bisa memicu pembatasan aktivitas ekonomi yang lebih panjang, yang bisa memicu pelemahan nilai tukar rupiah lagi," kata Ariston.
Jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah 12.568 pada Rabu (20/1) kemarin sehingga total kasus positif menjadi 939.948 kasus.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prediksi Rupiah
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.950 per dolar AS hingga Rp14.100 per dolar AS.
Pada Rabu (20/1) lalu, rupiah ditutup menguat 30 poin atau 0,21 persen ke posisi Rp14.035 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.065 per dolar AS.
Advertisement