Chile Beri Izin Penggunaan Darurat Vaksin COVID-19 Sinovac

Chile mengatakan bahwa vaksin COVID-19 Sinovac secara efektif mampu mencegah rawat inap dan kasus parah dari COVID-19

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 21 Jan 2021, 13:00 WIB
Perawat Chile, Damaris Silva memainkan biola untuk pasien yang terinfeksi COVID-19 di Unit Perawatan Intensif rumah sakit El Pino di Santiago pada 9 Juli 2020. Kegiatan tersebut dilakukan perempuan 26 tahun itu dua kali dalam seminggu setelah shift bekerjanya selesai. (Martin BERNETTI / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Chile memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin COVID-19 buatan Sinovac. Mereka menambah daftar beberapa negara yang memilih menggunakan vaksin buatan perusahaan China tersebut.

Menteri Kesehatan Chile Enrique Paris mengatakan pada Rabu waktu setempat, dirinya berharap agar hal ini dapat meningkatkan kampanye vaksinasi COVID-19 secara massal.

"Ini adalah berita yang sangat penting," kata Paris. "Jutaan dosis vaksin ini akan memungkinkan kita memvaksinasi banyak orang untuk mencoba mengendalikan virus," ujarnya dalam konferensi pers seperti dikutip dari Xinhua pada Kamis (21/12/2021).

Vaksin CoronaVac tersebut dijadwalkan akan tiba akhir Januari. Paris mengatakan, akan ada sebanyak mungkin didatangkan dalam pengiriman pertama.

Senada dengan Paris, Menteri Sains, Teknologi, Pengetahuan, dan Inovasi Andres Couve juga sepakat CoronaVac bisa mencegah kondisi COVID-19 serius yang memerlukan bantuan medis dan rawat inap. Hal ini menurutnya "sangat menggembirakan."

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Load More

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Mampu Mencegah Gejala Parah

Petugas kesehatan menunjukkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech Ltd. di Puskesmas Cilincing, Jakarta, Rabu (13/1/2021). Pemprov DKI akan menggelar vaksinasi di 453 fasilitas kesehatan DKI Jakarta dengan jumlah dosis vaksin yang sudah diterima sebanyak 39.200 vaksin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara menurut Public Health Institute of Chile, yang memberikan persetujuan tersebut, pemberian izin darurat ini dibuat atas dasar hasil yang baik menurut kualitas produksi dan strain yang dikembangkan dalam pembuatan vaksin.

"Kami memperoleh hasil yang sangat baik mengenai kualitas produksi dan strain yang dikembangkan dalam pembuatan vaksin ini," kata Heriberto Garcia, acting director Public Health Institute of Chile dikutip dari CGTN.

Garcia juga menambahkan bahwa vaksin tersebut secara efektif mampu mencegah rawat inap dan kasus parah dari COVID-19.

Paris pun tetap menegaskan bahwa meski sudah melakukan vaksinasi, namun masyarakat harus tetap disiplin melakukan pencegahan COVID-19 seperti dengan menjaga jarak.

Mengutip South China Morning Post, Chile berharpa dapat menerima 10 juta dosis vaksin COVID-19, ditambah vaksin corona Pfizer-BioNTech yang sudah mulai didistribusikan.

Sebelumnya, Brasil, Turki, dan Indonesia, telah memberikan persetujuan pemakaian darurat untuk vaksin COVID-19 Sinovac. Ketiga negara ini juga menjadi lokasi uji klinis tahap ketiga dari vaksin tersebut.

Indonesia sendiri telah memulai vaksinasi COVID-19 dengan CoronaVac pada Rabu pekan lalu, dengan suntikkan pertama diberikan kepada Presiden Joko Widodo.


Infografis 17 Kondisi Orang Tak Bisa Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac

Infografis 17 Kondisi Orang Tak Bisa Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya