Bukalapak Ajak Masyarakat Berdonasi untuk Korban Bencana Alam di Indonesia

Lewat fitur BukaDonasi, Bukalapak bekerja sama dengan Baznas untuk menyalurkan donasi bagi para korban bencana alam di Tanah Air.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 21 Jan 2021, 16:30 WIB
Ilustrasi: Bukalapak bekerja sama dengan Baznas untuk membantu korban bencana alam di Indonesia. (Foto: Bukalapak)

Liputan6.com, Jakarta - Bukalapak bekerja sama dengan Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) membuka kanal donasi untuk membantu para korban bencana alam yang terjadi di Tanah Air selama tiga minggu terakhir.

Donasi akan disalurkan dalam bentuk kebutuhan dasar, seperti makanan, perlengkapan ibu dan bayi, bahan sandang hingga bantuan langsung tunai ke daerah terdampak, yakni Kabupaten Sumedang, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, area erupsi Gunung Semeru dan Gunung Merapi termasuk Manado.

Selain kebutuhan pokok, bantuan juga akan dikirimkan dalam bentuk peralatan penunjang kesehatan sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan Covid-19 yang terdiri dari masker, alat pelindung diri, obat-obatan, desinfektan, dan hand sanitizer.

"Fitur BukaDonasi adalah salah satu tools kami yang tidak hanya untuk memberikan dampak sosial secara langsung, kepada para korban terdampak pasca bencana alam, tetapi juga untuk membantu memulihkan produktivitas ekonomi Indonesia,” tutur VP of Corporate Affairs Bukalapak Siti Sufintri Rahayu dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis (21/1/2021).

Untuk itu, Siti mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan pada para korban bencana alam yang terdampak. Direktur Baznas Arifin Purwakananta pun mengatakan pihkanya akan sigap meneruskan dukungan bantuan yang dilakukan lewat platform digital.

"Dengan teknologi yang dapat diakses dengan mudah, aman, transparan, dan dekat dengan masyarakat, kami harap partisipasi donatur dalam membantu korban bencana alam akan semakin meningkat dan meringankan penderitaan mereka," tuturnya.

Nantinya, fitur BukaDonasi dapat diakses langsung melalui aplikasi Bukalapak. Pengguna tinggal memilih menu Sosial & Masyarakat, lalu pilih dan klik BukaDonasi.


Bukalapak Gandeng Standard Chartered Dorong Inklusi Keuangan di Indonesia

Pembukaan kantor research and development di Surabaya (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Bukalapak baru saja mengumumkan kemitraaan strategis dengan Standard Chartered untuk meluncurkan inovasi dengan misi memajukan perbankan digital. Kemitraan ini didukung pula oleh nexus, solusi banking-as-a-service dari SC Ventures.

Lewat kemitraan ini, Bukalapak dan Standard Chartered bertekad memperluas misi untuk mewujudkan kemudahan akses ke layanan finansial untuk para konsumen di seluruh Indonesia.

"Perdagangan dan jasa keuangan merupakan aspek penting dari kesejahteraan masyarakat, oleh karena itu, kemitraan ini meningkatkan semangat kami untuk mewujudkan ekonomi yang adil di Indonesia," tutur CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (15/1/2021).

Nantinya, kolaborasi kedua perusahaan ini mencakup beberapa hal. Salah satunya adalah menghadirkan inovasi di bidang jasa dan e-commerce lewat layanan keuangan yang lebih inovatif.

Selain itu, kerja sama diharapkan dapat sekaligus mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Hal itu didukung dengan kemampuan Bukalapak yang sudah menjangkau 100 juta pengguna dan 13,5 juta pelaku UMKM di Tanah Air.


Aktivitas Keuangan Online

Standard Chartered dalam survei terbaru yang dilakukannya memang menyebut pandemi telah menjadi katalisator pertumbuhan aktivitas keuangan online.

Lewat survei bertajuk Future Money: How Covid-19 changed our financial habit tersebut diketahui 56 persen konsumen Indonesia kini lebih memilih pembelian dan pembayaran online.

Jumlah itu meningkat 16 persen dibandingkan sebelum pandemi Covid-19. Lalu ada 80 persen responden yang mengharapkan Indonesia menjadi negara cashless pada 2025.

"Kami yakin kemitraan dengan salah satu unicorn pertama dan pemain e-commerce terkemuka akan memungkinkan kami bersama-sama menciptakan solusi yang mendorong inklusi keuangan di Indonesia," tutur Cluster CEO Standard Chartered, Indonesia & ASEAN Markets (Australia, Brunei & the Philippines), Andrew Chia.

(Dam/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya