Liputan6.com, Beijing- China berencana untuk memberlakukan persyaratan tes COVID-19 yang ketat selama musim liburan Tahun Baru Imlek.
Langkah tersebut diambil ketika puluhan juta warga diperkirakan akan bepergian, mengingat China yang masih berjuang menangani gelombang infeksi baru COVID-19.
Advertisement
Pusat komersial di Shanghai melaporkan kasus penularan lokal pertama dalam dua bulan pada Kamis (21/1/2021).
Dikutip dari Channel News Asia, jutaan orang di Provinsi Hebei dan Provinsi Jilin juga Heilongjiang juga telah diisolasi dalam beberapa pekan terakhir.
Hal itu membuat pihak berwenang setempat mendesak warga agar memilih untuk tetap tinggal di rumah mereka selama musim liburan pada bulan Februari mendatang.
Komisi Kesehatan Nasional (NHC) China mengatakan bahwa 144 kasus baru Virus Corona COVID-19 dilaporkan di negara itu pada Rabu 20 Januari- serupa dengan total kasus harian yang dilaporkan pada 14 Januari 2020, dan menandai jumlah infeksi harian tertinggi sejak 1 Maret 2020.
Dari 126 infeksi COVID-19 lokal baru, Provinsi Heilongjiang mencatat 68 kasus sementara Jilin melaporkan 33 kasus.
Di Provinsi Hebei, yang sejauh ini mengalami lonjakan kasus COVID-19 terbesar pada Januari 2021, melaporkan 20 infeksi baru, dan Beijing melaporkan 2 kasus.
Adapun kasus asimtomatik baru, yang tidak diklasifikasikan oleh China sebagai infeksi yang dikonfirmasi, naik menjadi 113 dari 58 kasus pada hari sebelumnya.
Dalam pemberitahuan yang diposting secara online, Komisi Kesehatan Nasional China menghimbau warga yang kembali ke daerah pedesaan dari provinsi lain selama periode liburan Imlek harus memiliki hasil tes negatif COVID-19 yang dilakukan tujuh hari sebelumnya,
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Shanghai Luncurkan Program Tes COVID-19 Massal
Shanghai pada Kamis 21 Januari melaporkan tiga kasus lokal COVID-19 - infeksi yang pertama sejak 23 November 2020.
Kota tersebut telah meluncurkan pengujian COVID-19 massal terhadap semua pekerja rumah sakit, setelah dua pekerja di sebuah fasilitas medis mendapati hasil tes yang disebut "mencurigakan" pekan ini.
Namun, kedua pekerja tersebut belum secara resmi dinyatakan mengalami kasus COVID-19 yang dikonfirmasi.
Total kasus Virus Corona COVID-19 di China kini telah mencapai 88.701, dengan jumlah kematian yang masih tercatat sebanyak 4.635 jiwa.
Advertisement