Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, CVR (cockpit voice recorder) adalah komponen penting untuk mengungkap penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Karena belum ditemukan, Budi memastikan pencariannya akan dilanjutkan oleh KNKT.
"Tentu upaya menemukan CVR di mana Presiden juga mengharapkan itu ketemu sehingga analisa yang dilakukan oleh KNKT akan paripurna," kata Budi dalam jumpa pers di JICT II, Kamis (21/1/2021).
Advertisement
Dia mengatakan, kelanjutan pencarian CVR akan tetap menempatkan KNKT sebagai leading sector. Pencarian akan difokuskan di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
"KNKT sudah mendapat kesepakatan dari KSAL, TNI, dan Polri untuk melakukan operasi lanjutan dengan yang ada di Pulau Lancang," jelas Budi.
Diketahui, Budi telah memutuskan untuk menghentikan pencarian dan penyelamatan atau search and rescue (SAR), terhadap pesawat SJ 182. Diketahui, keputusan ini diambil usai Tim SAR gabungan melakukan masa operasi pencarian selama 13 hari, atau dua kali masa perpanjangan selama enam hari.
"Basarnas telah melakukan operasi selama 7 hari pertama dan melakukan perpanjangan 2 kali tiga hari dan dengan berbagai pertimbangan, kami menutup oprasi pencarian SAR hari ini," ungkap Budi.
Hal senada juga dikatakan Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito. Dia mengatakan bahwa dihentikannya operasi sudah sesuai dengan pertimbangan yang matang.
"Melalui pertimbangan teknis hasil temuan korban dan efektivitas pertemuan dengan keluarga korban dan masukan di lapangan, maka hari ini Kamis 21 Januari 2021 pada pukul 16.57 WIB, operasi SAR terhadap SJ 182 di Kepulauan Seribu secara resmi ditutup atau penghentian," tegas Bagus.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pesawat Hilang Kontak
Diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak pukul 14.40 WIB, sesaat setelah lepas landas pukul 14.36 WIB dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Sabtu sore, 9 Januari 2020.
Pesawat SJ 182 rute Jakarta-Pontianak ini mengangkut 62 orang yang terdiri dari 50 penumpang (terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi) dan 12 kru.
Advertisement