Keluarga Korban Sriwijaya Air Tabur Bunga di Perairan Kepulauan Seribu

Sebanyak 50 orang perwakilan keluarga korban Sriwijaya Air SJ 182 bertolak menuju perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 22 Jan 2021, 06:52 WIB
Sebanyak 50 orang perwakilan keluarga korban Sriwijaya Air SJ 182 bertolak menuju perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 50 orang perwakilan keluarga korban Sriwijaya Air SJ 182 bertolak menuju perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Nantinya mereka akan melakukan tabur bunga sebagai penghormatan terakhir kepada para korban insiden kecelakaan pesawat tersebut.

Pantauan di lokasi, para keluarga diberangkatkan menggunakan KRI Semarang tepat pukul 06.30 WIB, dengan cuaca cerah cenderung berawan. Tampak hadir di lokasi Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito, sebagai perwakilan otoritas yang mendampingi jalannya seremoni duka.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan, seremoni tabur bunga dilakukan usai operasi SAR gabungan resmi dihentikan usai 13 hari mencari puing dan korban Sriwijaya Air. Diketahui, operasi awalnya dilakukan selama 7 hari pertama dan dilakukan perpanjangan sebanyak 2 kali dengan masing-masing tiga hari.

"Kami berharap keluarga korban mendapat ketabahan menghadapi cobaan ini, dan korban meninggal diberikan tempat di sisi-Nya," ungkap Budi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pesawat Jatuh

Pesawat Sriwijaya Air SJ182 dinyatakan hilang kontak pukul 14.40 WIB, sesaat setelah lepas dari Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Sabtu sore, 9 Januari 2020 pukul 14.36 WIB di sekitar perairan Kepulauan Seribu.

Pesawat rute Jakarta - Pontianak ini mengangkut 62 orang yang terdiri dari 50 penumpang (terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi), 12 kru.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya