Liputan6.com, Jakarta - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di Indonesia menegaskan bahwa tingginya kasus Corona di tanah air bukan disebabkan munculnya varian baru Virus Corona dari Inggris.
Hal ini terbukti dari hasil pelacakan genum Sequencing yang dilakukan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.
Advertisement
Menurut Juru Bicara Satgas COVID-19 di Indonesia, Prof Wiku Adisasmito, hasil pelacakan Eijkman menyatakan bahwa jumlah whole genum sequencing yang telah dikumpulkan kepada GISIAID atau bank data influenza di dunia sebanyak 244, tidak ditemukan adanya mutasi varian baru Virus Corona B117 asal Inggris saat ini.
"Namun, jenis mutasinya sudah banyak ditemukan adalah D614G," kata Wiku saat memberi keterangan pers terkait penanganan COVID-19 di Indonesia pada Kamis, 21 Januari 2021.
Oleh sebab itu, yang harus dilakukan guna menekan peluang adanya mutasi Virus Corona, dengan menekan replikasi atau infeksi virus dengan menghambat laju penularan. Caranya, dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Sehingga, tidak ada ruang bagi virus penyebab COVID-19 untuk mereplikasi dirinya.
Simak Video Berikut Ini
Varian Baru Virus Corona dari Inggris Bisa Dicegah dengan 3M
Wiku mengingatkan masyarakat agar jangan sampai lengah dalam menerapkan protokol kesehatan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan.
Dengan begitu diharapkan masyarakat dapat mencegah dari penularan COVID-19.
Masyarakat juga diminta untuk selalu berhati-hati dan waspada di mana pun. Sebab, kemunculan kasus COVID-19 bukan sekadar angka, tapi sudah bermunculan di lingkungan terdekat dari masyarakat itu sendiri.
"Jika kita lengah menjalankan disiplin protokol kesehatan, cepat atau lambat kita sendirilah yang akan menjadi bagian dari angka penambahan kasus positif maupun berada di ruang perawatan COVID-19," kata Wiku.
Advertisement