Liputan6.com, Jakarta Bisnis PC Intel meningkat sekitar 33 persen atau USD 2,6 miliar lebih tinggi dari yang diharapkan. Hal ini terungkap dalam laporan Q4 2020.
Produsen chip terkenal tersebut mengatakan, bisnis PC-nya naik 33 persen dibandingkan tahun lalu dengan pendapatan notebook khususnya tumbuh sebesar 30 persen.
Client Computing Group Intel, yang menampung produk PC mencapai pendapatan USD 10,9 miliar selama kuartal tersebut atau naik 9 persen dibandingkan tahun lalu.
Baca Juga
Advertisement
Menariknya, harga rata-rata notebook turun sekitar 15 persen dari biasanya. Dengan begitu, orang-orang tetap membutuhkan unit baru pada masa pandemi tetapi juga tak ingin membayar mahal.
Dikutip dari Engadget, Sabtu (23/1/2021), perusahaan melaporkan pendapatan USD 20 miliar untuk kuartal keempat, dengan keuntungan USD 5,9 miliar. Angka-angka itu sebenarnya turun masing-masing 1 persen dan 15 persen dari tahun lalu, tetapi perusahaan masih merayakannya.
Penjualan PC Intel yang kuat, bersama dengan lonjakan 39 persen yang mengejutkan di divisi teknologi self-driving Mobileye, membantu perusahaan melampaui ekspektasi pendapatan dari Oktober sebesar US$ 2,6 miliar.
Intel tidak merilis panduan setahun penuh untuk tahun 2021 hingga CEO barunya, Pat Gelsinger, mengambil alih kepemimpinan pada Februari mendatang. Tetapi untuk saat ini, perusahaan mengharapkan pendapatan kuartal pertama mencapai sekitar USD 17,5 miliar.
Tren di 2021
Sementara itu, Analis di Canalyst, Ishan Dutt mengatakan, ekosistem penjualan akan semakin menarik di 2021. Hal ini melihat pada vendor PC yang menyediakan inovasi menarik.
“Inovasi dalam chipset, sistem operasi, konektivitas, dan faktor bentuk akan menjadi pusat perhatian karena industri PC melayani lebih banyak pelanggan yang membawa serta perilaku dan kasus penggunaan baru,” Kata Ishan.
Ia meyakinkan, sebagian besar kendala yang dihadapi akan teratasi pada paruh kedua tahun ini.
“Industri PC bergerak dengan sangat cepat untuk memenuhi basis pengguna yang baru ditemukan. Sementara kekurangan pasokan terus menekan pasar dalam jangka pendek, Canalys yakin sebagian besar masalah akan hilang pada paruh kedua tahun 2021," pungkasnya.
Advertisement
Intel Umumkan RealSense ID
Lebih lanjut, Intel baru mengumumkan solusi baru dalam teknologi pemindai wajah yang dapat dipakau untuk berbagai perangkat pintar.
Adapun solusi tersebut diberi nama RealSense ID, sebuah teknologi yang menggabungkan depth sensor dengan artificial intelligence untuk otentikasi wajah.
Secara garis besar, teknologi baru milik Intel ini memang serupa dengan kemampuan Face ID.
Seperti Face ID, RealSense ID mengandalkan dua lensa kamera dan sensor khusus yang dapat mendeteksi jarak antar dua objek.
Dikombinasikan dengan neural network yang canggih, sensor ini dapat mendeteksi dan membedakan wajah seseorang lebih akurat, kata Intel sebagaimana dikutip dari 9to5Mac, Jumat (8/1/2021).