Liputan6.com, Jakarta - Siapa bilang ampas kopi hanya bisa jadi sampah? Lewat terobosan terbaru, kedai kopi Kisaku memperkenalkan sabun batangan yang terbuat dari bahan tersebut.
Produksi sabun ini merupakan bagian dari program keberlanjutan yang diperkenalkan akhir tahun lalu. Untuk proyek pembuatan sabun, Kisaku berkolaborasi dengan MIJI, sebuah UMKM lokal yang fokus dalam memproduksi sabun artisan.
Baca Juga
Advertisement
Sabun batangan seberat 50 gram itu bebas dari material, seperti paraben, SLS/SLES, minyak sawit, dan phtalates sehingga diklaim lebih ramah lingkungan. Aroma sabun tak hanya kopi, tapi juga dikombinasikan dengan sitrus yang segar.
Dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Kamis, 21 Januari 2021, ampas kopi diambil dari sisa kopi di dalam mesin pembuat kopi. Dengan begitu, ampas kopi yang dimanfaatkan masih bersih dan berkualitas baik untuk diolah jadi sabun batangan.
"Selama ini, mayoritas kedai kopi membuang ampas kopi begitu saja, padahal sisa produk tersebut masih memiliki banyak kandungan, seperti kafein, antioksidan, dan keasaman yang bermanfaat bagi kita, juga tumbuhan," kata Lionel Hanjaya Tirta, co-founder dan direktur operasional Kisaku.
Ia mengatakan, kerja sama dengan MIJI didasari nilai yang sama terkait gaya hidup ramah lingkungan dan keinginan menghadirkan produk berkualitas premium bagi masyarakat Indonesia. Sejauh ini, sabun batangan itu dijual secara eksklusif sebagai bagian dari parsel Imlek yang tersedia dalam dua pilihan paket, yakni klasik dan deluxe, dengan harga mulai Rp249 ribu.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Luncurkan Drip Bag
Selain meluncurkan inisiatif terbaru dalam pemanfaatan ulang ampas kopi, Kisaku juga memperkenalkan produk drip bag coffee. Itu berisi kopi Arabika racikan Kisaku, terdiri dari 50 persen Aceh Gayo dan 50 persen Flores Bajawa.
"Kami paham bahwa para pelanggan ingin selalu menikmati kopi berkualitas dengan tetap di rumah saja. Oleh karenanya, kami meluncurkan drip bag coffee untuk memenuhi kebutuhan tersebut, agar pelanggan dapat menikmati kopi premium dengan harga terjangkau secara praktis," kata Lionel.
Sebelum sabun ampas kopi, Kisaku telah lebih dulu menghapus penggunaan plastik sekali pakai, mendiskon 10 persen bagi pelanggan yang membawa tumbler sendiri, memperkenalkan penggunaan tutup gelas tanpa sedotan (strawless lid), serta memulai kolaborasi dengan Bank Sampah Induk Gesit Jakarta Selatan.
"Kami selalu berusaha mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai, serta mendaur ulang dan memanfaatkan kembali sampah yang telah kami hasilkan agar secara berkala kami bisa membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang," tambah Lionel.
Advertisement